MEDAN (Berita): Dari 10 negara pasar utama wisatawan mancanegara (wisman), hanya wisman dari Malaysia yang tetap
konsisten masuk ke Sumatera Utara hingga mengalami peningkatan sebesar 20,62 persen pada September 2025, sedangkan sembilan negara lainnya mengalami penurunan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara Asim Saputra menyebutkan hal itu Kamis (6/11/2025).
BPS mencatat, jumlah kunjungan wisman ke Sumut pada September 2025 mencapai 29.372 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 2,20 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (m-to-m).
Walaupun demikian, jumlah kunjungan wisman pada September 2025 tetap mengalami peningkatan sebesar 16,79 persen jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2024 (y-on-y).
Asim mengatakan dari 10 negara pasar utama wisman pada September 2025, Malaysia masih mendominasi jumlah wisman yang datang ke Sumut yakni sebesar 59,42 persen, diikuti oleh Singapura 3,69 persen, Tiongkok 2,59 persen, Belanda 2,59 persen, Jerman 2,46 persen, Perancis 1,56 persen, Inggris Raya 1,36 persen, Australia 1,29 persen, Amerika Serikat 1,01 persen dan Thailand 0,97 persen.
Jumlah wisman dari 10 negara tersebut sebesar 76,93 persen dari total kedatangan wisman di Sumut. Jumlah kedatangan wisman selama September 2025 dari 10 negara utama tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,48 persen dibanding bulan sebelumnya (m-to-m).
*Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Turun
Selain wisman, Asim juga memaparkan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Sumut pada September 2025 mencapai rata-rata 39,25 persen atau mengalami penurunan dibandingkan Agustus
2025 (m-to-m) dengan rata-rata sebesar 41,52 persen.
“Jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, TPK mengalami penurunan secara y-on-y dari 57,76 persen pada September 2024 menjadi 39,25 persen pada September 2025,” terang Asim.
Pada September 2025, TPK tertinggi masih terjadi pada hotel bintang 5 yaitu mencapai 56,75 persen. Sedangkan, TPK hotel terendah terjadi pada hotel bintang 1 yang hanya mencapai 22,96 persen.
“Secara agregat, rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia di hotel
bintang selama September 2025 mencapai 1,35 hari, atau mengalami peningkatan 0,16 poin dibanding Agustus 2025 yang hanya mencapai 1,19 hari,” sebutnya.
Jika diamati secara parsial, sambungnya, rata-rata lama menginap tamu asing pada September 2025 mencapai 1,60 hari, atau mengalami penurunan 0,03 poin dibanding Agustus 2025 yang mencapai 1,63 hari.
Sedangkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia pada September 2025 mencapai 1,33 hari, atau mengalami peningkatan 0,16 poin bila dibanding bulan Agustus 2025 yang sebesar 1,17 hari. (wie)













