SERGAI (Berita): Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara sejak Jumat hingga Minggu malam menyebabkan sejumlah sungai meluap dan menggenangi permukiman penduduk di berbagai lokasi di Kabupaten Serdang Bedagai.Selasa (14/10/2025).
Hujan deras turun hampir merata di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai sehingga beberapa desa dan Kecamatan lain ikut terdampak banjir.
Terlihat di saat anak sekolah pulang terjebak oleh banjir yang siang ini naik, pagi tadi jalan ini masih bisa dilalui, tapi saat pulang sudah setinggi lutut.
Hingga hari ini, cuaca masih mendung dengan intensitas hujan ringan hingga sedang dan akan diperkirakan debit air akan semakin tinggi.
Pantauan Berita di berbagai.lokasi banjir di Kabupaten Serdang Bedagai, beberapa titik terpantau mengalami genangan air, terutama di Kecamatan Sei Rampah, tepatnya di Desa Sei Rampah, Dusun III Kampung Mandailing, Jalan Mesjid Jami, Jalan Tanjung, Gang Kancil, Jalan Kampung Keling, serta di perbatasan Desa Pematang Ganjang dan Desa Sei Rejo.
Genangan juga terjadi di Desa Pon yang berbatasan dengan Desa Sei Rampah (Rampah Kiri), Desa Firdaus (Simpang Belidaan), serta Dusun VII Pematang Pelintahan yang berbatasan dengan Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin.
Kondisi cuaca hari ini terpantau masih kurang bersahabat. Awan hitam menutupi langit sejak pagi, dan hujan gerimis masih terus turun di beberapa wilayah. Dari arah Dolok Masihul, Simalungun, Tebing Tinggi, hingga Perbaungan yang berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, tampak mendung tebal menggantung di langit.
Fenomena hujan berkepanjangan ini mengingatkan pada peristiwa banjir besar tahun 1979 dan 1990, ketika curah hujan tinggi pada bulan-bulan berakhiran “ber” (September–Desember) menyebabkan banyak wilayah di Sumatera Utara dilanda banjir. Kondisi serupa kini kembali dirasakan pada tahun 2025.
Desa Sei Rampah, khususnya wilayah Dusun III, memang dikenal sebagai daerah langganan banjir. Letaknya yang berada di jalur aliran Sungai Rampah dan Sungai Belutu–Bedagai menjadikannya rentan tergenang. Bahkan ketika wilayah Sei Rampah tidak diguyur hujan.
Namun hujan turun di daerah hulu seperti Simalungun selama beberapa hari, air tetap akan meluap ke Sungai Rampah. Kondisi ini diperparah jika bersamaan dengan pasang air laut di kawasan pesisir Bedagai, Kecamatan Tanjung Beringin, sehingga banjir sulit surut dalam waktu singkat.
MKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir, genangan air, serta longsor, terutama bagi warga yang tinggal di daerah dataran rendah dan bantaran sungai.
BPBD Siagakan Tim dan Pantau Ketinggian Air
Sementara itu di saat di konfirmasi Berita, Kepala Pelaksana BPBD Serdang Bedagai, Abdul Rahman Purba (Baba), melalui Whatsapnya Selasa, 14 Oktober 2025, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiagakan personel di sejumlah titik rawan banjir.
“Kami sudah menurunkan tim ke beberapa lokasi di Kecamatan Sei Rampah dan Tanjung Beringin untuk melakukan pemantauan debit air. Warga juga diimbau segera melapor jika air mulai naik agar bisa segera dilakukan evakuasi,” ujar Baba.
Menurut BPBD, genangan air di beberapa dusun mulai surut pada Senin siang, namun Selasa pagi debit air kembali meningkat setelah hujan deras mengguyur wilayah hulu Sungai Belutu dan Rampah.
Warga Diminta Tetap Waspada
Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai bersama BPBD mengimbau masyarakat agar tetap siaga dan tidak membuang sampah ke sungai, karena dapat memperparah aliran air dan mempercepat terjadinya banjir.
Petugas juga mengingatkan warga untuk mengamankan barang-barang berharga serta memperhatikan keselamatan anak-anak dan lansia selama kondisi cuaca belum stabil.
“Kewaspadaan warga sangat penting, karena curah hujan diperkirakan masih tinggi hingga beberapa hari ke depan,” tutup Baba.(Azw)
Anak sekolah SMK Negeri 1 Sei Rampah di Desa Pematang Panjang berbatasan dengan Desa Sei Rampah, Dusun III, terpaksa menikmati banjir. Berita Sore/azwen













