Peringatan Gandhi Jayanti, Bapak Bangsa India Di Medan

  • Bagikan
Konsul Jenderal India di Medan Ravi Shanker Goel (empat kiri) bersama istri (tiga kiri) dan para pejabat serta pimpinan Universitas Sari Mutiara Medan foto dengan latar belakang patung Mahatma Gandhi di kampus Universitas Sari Mutiara Medan Kamis (2/10/2025). Berita Sore/ist

MEDAN (Berita): Konsulat Jenderal India di Medan, bekerja sama dengan Universitas Sari Mutiara, menyelenggarakan program khusus untuk memperingati hari lahir ke-156 Mahatma Gandhi, Bapak Bangsa India.

Peringatan Gandhi Jayanti berlangsung di Universitas Sari Mutiara Medan Kamis (2/10/2025). Di sana juga ada patung Mahatma Gandhi. Konsul Jenderal India di Medan Ravi Shanker Goel mengalungkan untaian bunga ke patung tersebut diikuti para pejabat dan pimpinan Universitas Sari Mutiara.

Gandhi Jayanti diperingati setiap tahun pada 2 Oktober di India dan di seluruh dunia, serta juga ditetapkan secara global sebagai Hari Internasional Anti-Kekerasan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, menegaskan relevansi abadi filosofi Gandhi di dunia saat ini.

Pada peringatan Gandhi Jayanti tersebut, Konsulat Jenderal India di Medan menyelenggarakan “Jalan Damai”. Peringatan Gandhi Jayanti, yang diperingati setiap tahun untuk menghormati kelahiran Mahatma Gandhi, salah satu pemimpin terkemuka gerakan kemerdekaan India dan pelopor filosofi serta praktik tanpa kekerasan.

Diakui sebagai salah satu dari tiga hari libur nasional di India, hari ini merupakan penghormatan kepada Gandhiji, yang oleh Subhas Chandra Bose disebut sebagai “Bapak Bangsa.” Prinsip abadi Mahatma Gandhi tentang perlawanan tanpa kekerasan berperan penting dalam perjuangan sukses India melawan penjajahan.

Pada perayaan tersebut, Konsulat mengundang Sahabat India untuk bergabung dalam “Jalan Damai” di Jalan Gandhi, mulai pukul 07.00 WIB. Selanjutnya, acara tabur bunga dan pemasangan karangan bunga di patung Mahatma Gandhi yang ada di Universitas Sari Mutiara.

Peringatan dimulai pada pagi hari dengan “Peace March” di sepanjang Jalan Gandhi pukul 07.00 WIB, mencerminkan pesan abadi Gandhi tentang anti-kekerasan dan persatuan.

“Peace March” tersebut mempertemukan para mahasiswa, anggota komunitas India, dan sahabat India, menciptakan simbol nyata dari keharmonisan dan kerja sama di jantung kota Medan.

“Peace March” ini juga menyoroti “Swachhata Hi Seva” – “Kebersihan adalah Pelayanan” dan “Yiksit Bharat 2047” – “India Maju-2047”.

Setelah “Peace March”, para peserta berkumpul di Universitas Sari Mutiara untuk melakukan tabur bunga dan pemasangan karangan bunga pada patung Mahatma Gandhi, sebuah tindakan penghormatan yang mengabadikan warisan beliau tentang kebenaran, kasih sayang, dan penyebaran perdamaian.

Persembahan bunga tersebut menegaskan peran Gandhi sebagai penuntun moral bagi generasi, dan sebagai sosok ayah bangsa yang visinya terus menginspirasi umat manusia baik di India maupun di dunia.

Acara di Universitas Sari Mutiara dihadiri oleh tamu-tamu terhormat: Gubernur Sumut diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Drs Basarin Yunus Tanjung, MSi; Ketua Universitas Sari Mutiara, Dr Parlindungan Purba, SH, MM; Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Bapak M. Odi Anggia Batubara, S.STP, MM; serta Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, Julius Raja, Presiden PMII.

Kehadiran mereka menambah prestise acara tersebut dan menegaskan semangat kerja sama, pertukaran budaya, serta persahabatan antara India dan Indonesia.

Dalam sambutannya, Konsul Jenderal India di Medan. Ravi Shanker Goel menyampaikan, “Ajaran Gandhi ji bersifat universal dan relevan bagi umat manusia, terlebih lagi di masa-masa penuh gejolak ini. Jalan yang ditunjukkan Gandhi ji, yaitu kebenaran dan anti-kekerasan, dapat memberdayakan masyarakat untuk membawa perubahan yang diinginkan tanpa menimbulkan pertikaian.”

Turut hadir pula Dr Gauri Koperdekar, seorang profesor India yang ditugaskan oleh Indian Council for Cultural Relations (ICCR) untuk mengajar di Universitas Sumatera Utara (USU).

Kehadirannya mencerminkan semakin eratnya hubungan pendidikan dan budaya antara India dan Sumatera Utara, khususnya dalam memperkuat koneksi antar masyarakat melalui pertukaran akademik.

Program selanjutnya menampilkan serangkaian kegiatan bermakna. Penampilan mahasiswa menyoroti nilai-nilai Gandhi melalui ekspresi budaya dan seni, menunjukkan bagaimana nilai-nilainya tetap relevan bagi generasi muda saat ini.

Hal ini dilengkapi dengan pemutaran khusus video Incredible India, yang menampilkan kekayaan, keragaman, dan dinamisme modern India, sehingga memperkuat pemahaman budaya di antara para peserta.

Salah satu momen penting pada hari itu adalah pengumuman penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ajeenkya DY Patil University, Pune, dan Universitas Sari Mutiara, Medan.

Kemitraan ini menandai langkah penting dalam memperluas kolaborasi akademik antara India dan Indonesia. MoU ini diharapkan dapat mendorong pertukaran mahasiswa, proyek akademik bersama, dan hubungan kelembagaan yang lebih dalam di bidang pendidikan tinggi, membuka peluang baru untuk kerja sama dalam berbagi pengetahuan dan pembangunan kapasitas.

Sebagai bagian dari penekanan akademik dalam peringatan ini, Konsul Jenderal India di Medan Ravi Shanker Goel, menyampaikan kuliah tamu bertajuk “Peluang Pendidikan di India”.

Ia juga memaparkan spektrum luas pilihan studi yang tersedia bagi mahasiswa Indonesia, mulai dari program akademik khusus hingga kursus vokasional dan profesional. Ia juga menyoroti keterjangkauan pendidikan tinggi di India, ketersediaan beasiswa ICCR, serta peran imersi budaya dalam memperkaya pengalaman mahasiswa.

Kuliah tamu tersebut mendorong generasi muda Indonesia untuk melihat India bukan hanya sebagai tujuan peningkatan akademik, tetapi juga sebagai wadah pertumbuhan pribadi dan keterlibatan lintas budaya.

Peringatan Gandhi Jayanti ini dengan demikian menggabungkan perayaan budaya, pertukaran akademik, dan penekanan pada perdamaian dalam masyarakat, yang mengaitkan filosofi Gandhi dengan tema-tema masa kini seperti pendidikan, pemberdayaan pemuda, dan kerja sama bilateral.

Semangat acara ini mencerminkan visi Gandhi tentang membangun jembatan antar komunitas dan bangsa melalui kebenaran, toleransi, dan anti-kekerasan.

Acara ditutup dengan para peserta secara kolektif menegaskan kembali komitmen mereka terhadap nilai-nilai universal Gandhi dan menyatakan tekad bersama untuk memperkuat persahabatan India–Indonesia. Melalui acara-acara seperti ini, pesan Gandhi terus bergema lintas batas, menginspirasi kerja sama, inklusivitas, dan saling menghormati.
(wie)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *