MEDAN (Berita): Stok pangan khususnya beras sangat cukup, posisi saat ini (pertengahan September 2025) cadangan beras nasional mencapai 3,9 juta ton.
Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan hal itu usai melaksanakan inspeksi mendadak (sisak) di sejumlah pasar tradisional di Medan Jumat (19/9/2025).
Saat itu, Mayjen Ahmad Rizal didampingi
Pemimpin Wilayah Bulog Sumut Budi Cahyanto dan Wakilnya Erwin Budiyana.
Menurut Dirut, cadangan beras nasional tahun 2025 cukup banyak dalam sejarah semula 4,2 juta ton, kini tinggal 3,9 juta ton setelah dipakai untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan (Bapang). Cadangan itu cukup sampai alokasi akhir tahun.
Dirut menyebut cadangan beras yang banyak itu untuk antisipasi jika ada gangguan cuaca tak menentu seperti el Nino dan la nina. “Oleh karena itu negara buat cadangan cukup untuk masyarakat sekalian antisipasi jika ada gangguan cuaca,” terangnya.
Dengan cadangan beras yang cukup itu, ia berharap media agar memberitakan masalah pangan, khususnya beras seperti apa adanya.
“Jadi tolong diberitakan seperti apa adanya. Jangan buat masyarakat panik. Tapi buatlah masyarakat jadi sejuk,” ungkapnya.
Suasana Medan memang menurutnya sangat kondusif. Jika di daerah lain memanas seperti unjuk rasa akhir Agustus kemarin, namun Medan tidak terpengaruh rusuh hebat dibanding beberapa provinsi lainnya di Indonesia. “Saya berharap media menyuarakan yang terbaik,” katanya
Bulog sendiri, jelasnya, memberikan beras yang bagus dan terbaik ke masyarakat. “Gak mungkin Bulog memberikan beras tidak baik ke masyarakat,” tegasnya
Kondisi beras baik dan sangat aman dikonsumsi karena perawatan beras di gudang Bulog cukup baik. Ada perawatan harian, mingguan bahkan triwulan.Sehingga beras yang dijaga perawatannya ini sehat, tidak berkutu dan tidak berbau. Sehingga beras tetap layak dan aman dikonsumsi masyarakat.
“Kondisi beras bagus karena dirawat dengan baik,” ungkap Dirut lagi.
Ia juga minta Pimwil untuk mengajak media mengunjungi gudang Bulog. Supaya ada keterbukaan. Sekarang tak ada yg ditutup tutupi. Harus terbuka. “Tolong dibantu dan diberitakan yang baik sehingga memberikan pencerahan kepada masyarakat,” katanya.
Untuk menyalurkan beras SPHP bisa melalui koperasi atau juga di luar koperasi Merah Putih yang terdaftar dan setelah diverifikasi kemudian sebagai Rumah Pangan Kita (RPK).
“Terdaftar dulu, diverifikasi baru dapat RPK binaan Bulog,” terangnya.
Selain beras Dirut Ahmad menyebut Bulog juga diberi kewenangan untuk menjual minyak goreng (Minyakita). “Hasil penilaian BPK, Bulog terpercaya untuk salurkan minyak dan gula,” tutup Dirut Ahmad Rizal. (wie)













