Aktivis 98 Menduga NU Ingin Di Jadikan Circle Pendukung Israel

  • Bagikan

Medan (Berita): Aktivis 98 Akhyar Velayati (Foto) menduga Organisasi Massa Islam terbesar di Indonesia , Nahdlatul Ulama (NU) di jadikan target utama agar menjadi Circle pendukung Israel, tujuannya membangun opini yang positif terkait Israel di Indonesia dan dunia Islam

” Interaksi NU dengan Israel sejak era Ketum PB NU Yahya Cholil Staquf memang sering terjadi, saya menduga interaksi ini bukan kebetulan tetapi merupakan kerja kerja yang sistimatis dan terstruktur, targetnya agar NU bisa menjadi jaringan atau circle tertutup mendukung Israel untuk membangun opini yang positif terkait Israel di Indonesia, khususnya di dunia Islam,” ungkap Ikhyar di Medan, Rabu (27/8/2025)

Ikhyar kemudian menjelaskan beberapa peristiwa yang sempat menuai kritik dari masyarakat Indonesia terkait interaksi elit NU dengan Israel baik secara resmi maupun tidak resmi.

” kita pasti ingat Tahun 2018 Gus Yahya berkunjung ke Israel dan menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) dan berphoto mesra dengan Perdana Mentri Israel Benyamin Netanyahu,” jelas Ketua Relawan Prabowo ini

Ikhyar melanjutkan, ” kemudian juli tahun 2024 lima cendikiawan NU juga berkunjung ke Israel dan bertemu dengan Presiden Isaac Herzog, dan alasannya sama dengan Gus Yahya,ingin berkontribusi terhadap perdamaian, Kata Ikhyar

Ikhyar menambahkan,” ternyata PB NU lebih dahulu mengundang Peter Berkowitz dalam seminar resmi pada 15-16 Agustus 2025 yang di hadiri cendekiawan dan pimpinan pesantren, ada apa ini, masa khilaf terus alasannya,sindir Ikhyar

aktivis 98 yang beberapa kali di tahan rezim Orde Baru ini mengusulkan PB NU segera melakukan revitalisasi dan restrukturisasi agar marwahnya terjaga di masyarakat Indonesia,khususnya di mata umat Islam.

” Menurut saya agenda mendesak NU agar marwahnya terjaga di masyarakat,khususnya umat Islam segera me lakukan revitalisasi dan restrukturisasi di tubuh PBNU,” usulnya

Seperti di ketahui, KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta maaf kepada masyarakat karena telah mengundang Peter Berkowitz menjadi pemateri dalam Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama di Jakarta pada Jumat, 15 Agustus 2025 lalu.

Yahya mengaku tidak mengetahui bahwa akademikus yang mereka undang merupakan orang yang cukup vokal menyuarakan pro-Zionisme di Palestina

“Saya mohon maaf sekali kepada masyarakat bahwa saya membuat keputusan tanpa pertimbangan yang teliti dan lengkap terkait Peter Berkowitz ini,” kata dia kepada Tempo di rumahnya, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 26 Agustus 2025.(rel).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *