MEDAN (Berita): Konsulat Jenderal Malaysia di Medan menggelar Hari ASEAN ke 58 secara sederhana di aula kantor Konsulat Jalan Diponegoro Medan Kamis (21/8/2025).
Hadir di sana antara lain Konsul Jenderal (Konjen) Malaysia di Medan Shahril Nizam Abdul Malek, Direktur Tourism Malaysia Medan untuk Sumatera Rosalina binti Abdul Rahim, para Konsul negara sahabat, Wakil Ketua DPRD Medan Zulkarnain, sejumlah Rektor, akademisi, pelajar, mahasiswa dan media.
Konsul Jenderal Shahril Nizam Abdul Malek mengatakan tahun 2025 ini Malaysia, selaku
Ketua ASEAN mengusung tema
“Inclusivity and Sustainability” atau Inklusivitas dan Keberlanjutan
ASEAN sendiri berdiri pada 8 Agustus 1967 yang diprakarsai oleh lima negara di Bangkok, Thailand yang kini sudah berusia 58 tahun dengan anggota 10 negara.
Lima negara pendiri ASEAN adalah: Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Menyusul berikutnya sebagai anggota ASEAN adalah Brunei Darussalam (1984), Vietnam (1995), Laos dan Myanmar (1997), dan Kamboja (1998). “Terakhir Timor Leste masuk ke negara ASEAN merupakan anggota kesebelas,” kata Konjen Shahril.
Penduduk ASEAN kini berjumlah lebih 670 juta jiwa merupakan terbesar dari sisi sumber daya manusia. “Namun bagaimana kita rayakan ASEAN kalau kita sendiri tidak saling mengenal. Itulah pentingnya keberlanjutan seperti konsep yang diusung Malaysia,” jelasnya.
Selama berapa dekade, ASEAN penuh dengan dinamika dari berbagai sektor termasuk sektor ekonomi. Kini Produk domestik bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP) ASEAN mencapai 4 triliun dolar AS,termasuk kelima terbesar di dunia dengan pertumbuhan ekonomi 10,3 persen dan tahun 2025 diperkirakan jumlah penduduk mencapai 700 juta jiwa.
“Dengan jumlah sumber daya yang besar itu, negara ASEAN harus bersatu,” katanya.
Konjen Shahril juga minta generasi muda menyumbang ke ASEAN karena ASEAN bukan sebuah organisasi tapi merupakan keluarga besar yang harus tetap dipertahankan,” katanya.
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dalam sambutannya dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Pembangunan, Aset dan Sumber Daya Alam (SDA) Dra Manna Wasalwa Lubis, MAP mengatakan kegiatan merayakan Hari ASEAN ke 58 ini bukan hanya seremonial tapi momentum untuk keluarga bersama.
Bagi Sumatera Utara, peringatan Hari ASEAN memiliki makna yang sangat penting. Provinsi kita memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang Indonesia di bagian barat yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka. Jalur perdagangan tersebut di dunia yang menghubungkan banyak negara ASEAN.
“Posisi geografis ini menempatkan Sumatera Utara dalam interaksi perdagangan, investasi pariwisata dan pertukaran budaya dengan negara-negara ASEAN,” kata Gubsu.
Gubsu menyebut sejak berdiri tahun 1967, ASEAN telah membuktikan diri sebagai organisasi kawasan yang mampu menjaga stabilitas politik, mendorong pertumbuhan ekonomi serta mempererat hubungan sosial budaya di antara negara anggotanya.
“Hari ini kita tidak hanya merayakan secara seremonial tetapi juga merayakan nilai-nilai kebersamaan solidaritas dan kolaborasi yang menjadi utama dalam membangun Asia Tenggara yang damai maju dan sejahtera,” ujar Gubsu.
“Saya juga ingin menekankan bahwa masa depan ASEAN terletak di tangan generasi muda kita. Oleh karena itu saya percaya bahwa perayaan Hari ASEAN ke 58 ini dapat
mendorong kerjasama bilateral dalam bidang ekonomi kreatif dan teknologi, pariwisata pendidikan serta budaya,” kata Gubsu.
Acara Hari ASEAN ke 58 itu juga mendengarkan pidato Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim melalui video yang menekankan perlunya inklusivitas dan keberlanjutan negara -negara ASEAN.l seperti konsep yang diusung Malaysia.
Mahasiswa UMSU membawakan lagu
“Our land our home” ASEAN song 2025. (wie)













