Tiongkok, Negara Tirai Bambu Terbesar Untuk Ekspor Dan Impor Sumut

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Pada Januari – Juni 2025, Tiongkok merupakan negara terbesar untuk tujuan ekspor dan juga impor dari negara tirai bambu tersebut.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara Asim Saputra mengatakan hal itu kepada wartawan Jumat (8/8/2025).

Asim menjelaskan ekspor ke Tiongkok pada periode Januari-Juni 2025 merupakan yang terbesar yaitu 943,36 juta dolar AS, diikuti Amerika Serikat sebesar 767,85 juta dolar AS dan India sebesar 389,10 juta dolar AS dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,10 persen.

Begitu pula, nilai impor Januari-Juni 2025 dari Tiongkok juga merupakan yang terbesar yaitu
742,11 juta dolar AS dengan perannya mencapai 27,99 persen dari total impor
Sumatera Utara. Diikuti Malaysia sebesar 364,19 juta dolar AS (13,74 persen) dan Singapura sebesar 281,12 juta dolar AS (10,60 persen.

Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada Januari–Juni 2025 mencapai 5.818,37 juta dolar AS atau naik 21,21 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

Asim menjelaskan nilai ekspor pada Juni 2025 mengalami peningkatan dibandingkan Juni 2024, yaitu dari 888,63 juta dolar AS menjadi 1.022,08 juta dolar AS atau mengalami peningkatan sebesar 15,01 persen.

Golongan barang yang mengalami peningkatan terbesar pada Januari-Juni 2025 terhadap Januari-Juni 2024 adalah golongan lemak & minyak hewan nabati yaitu naik sebesar 573,78 juta dolar AS (32,33 persen) diikuti oleh golongan berbagai produk kimia naik sebesar 254,20 juta dolar AS (40,82 persen).

“Tidak ada golongan barang yang mengalami penurunan pada Januari-Juni 2025 di antara 10 golongan barang utama,” katanya.

Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada Januari-Juni 2025, ekspor ke
kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai 2.066,15
juta dolar AS (35,51 persen).

Impor

Akan halnya impor, Asim menyebut terjadi penurunan nilai 3,70 persen pada Januari-Juni 2025 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar 2.650,96 juta dolar AS dibandingkan Januari-Juni 2024 yang bernilai sebesar 2.752,71 juta dolar AS.

“Bila dibandingkan dengan nilai impor bulan Juni pada tahun 2025 dengan tahun 2024,
nilai impor mengalami peningkatan sebesar 4,38 persen,” kata Asim.

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang Januari-Juni 2025 dibanding
Januari-Juni 2024, barang konsumsi mengalami penurunan sebesar -29,29 persen
dan bahan baku penolong turun sebesar -4,46 persen. “Sedangkan barang modal
mengalami peningkatan sebesar 45,74 persen,” katanya.

Pada Januari-Juni 2025, golongan barang utama yang mengalami penurunan nilai
impor terbesar adalah bahan bakar mineral dengan nilai sebesar 134,55 juta dolar AS
(-24,35 persen), kemudian diikuti oleh penurunan nilai impor ampas/sisa indutri dengan nilai sebesar 19,61 juta dolar AS (-9,3 persen).

Sedangkan golongan barang impor yang
mengalami kenaikan tertinggi adalah golongan mesin-mesin/pesawat mekanik
dengan kenaikan sebesar 53,92 juta dolar AS (20,98 persen).

Dari total impor Sumatera Utara pada Januari-Juni 2025 sebesar 2.650,96 juta dolar AS, impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu sebesar 79,56 persen dengan nilai 2.109,12 juta dolar AS, diikuti oleh impor barang modal sebesar 11,49 persen (304,48 juta dolar AS), dan impor barang konsumsi sebesar 8,95 persen (237,37 juta dolar AS). (wie)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *