Polrestabes Medan Berbagi di Yayasan Sahabat Yatim Indonesia

  • Bagikan
Kapolrestabes Medan Kombes.Pol.Dr.Gedion Arif Setyawan di dampingi Kapolsek Sunggal Kompol Bambang Gunanti Hutabarat SH.MH. saat berada di yayasan sahabat Yatim Indonesia

MEDAN (Berita): Kapolrestabes Medan Kombes Pol. Dr. Gidion Arif Setyawan mengunjungi yayasan panti asuhan sahabat yatim Indonesia di jln. Amal no.40, Kec.Medan Sunggal, Sumatera Utara, Selasa (24/6/25)

Kedatangan Kombes.Pol.Gidion yang didampingi Wakapolrestabes AKBP Rudy Silaen tersebut adalah merupakan kegiatan Bhakti Sosial (Baksos)dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara Ke -79 . “Kita Peduli kita Berbagi”Sebut Kapolrestabes

“Terus terang secara pribadi saya belajar banyak dengan situasi tempat ini, baik itu dari suasananya serta Atmosfirnya turut memberikan energi yang cukup luar biasa,” kata Gidion di lokasi.

Buat para guru dan pengasuh dari yayasan Sahabat Yatim Indonesia yang ada di Medan ia saya menaruh respek dan apresiasi yang besar serta doa.

“Mudah-mudahan apa yang bapak ibu lakukan untuk anak-anak ini menjadi berkah dan mendatangkan nilai tinggi untuk bangsa Indonesia,” kata dia.

Tentu ini menjadi bagian yang membuat diri saya semakin mempunyai energi positif.Dan yakin dari tempat ini juga saya belajar banyak hal.

“Adek-adek sekalian jangan berkecil hati, sebab saya melihat wajah-wajah kalian cukup bersinar, mandiri, surgawi dan penuh harapan,” ucapnya.

Di jelaskannya , jika membahas soal anak atau persoalan sosial di luar sana masih banyak yang belum mendapatkan keberuntungan seperti di sini.

Mungkin ada yang tidak punya keluarga untuk menampung dia mendapatkan kesempatan terbaiknya. Baik itu belajar atau sahabat yang baik dan ada banyak di luar sana yang mencari kehidupannya sendiri mulai dari bangun tidur mungkin tidak tidur-tidur, atau ada yang berpeluh di tengah jalan demi mencari sesuap nasi.

“Kita boleh berasal dari apa saja, tetapi kita yakini bahwa Tuhan menciptakan kita punya keunikan, karakter masing-masing. Tidak ada yang diciptakan dengan energi yang negatif,” ucapnya.

Gidion mengungkapkan, Albert Einsten pernah mengatakan, ketika Tuhan menciptakan bumi ini beliau tidak sedang main dadu atau sedang bermain-main.

“Tuhan menciptakan bumi dan isinya penuh dengan kasih sayang pasti punya tujuan mulia. Kita diberikan kesempatan berada di dalam bagian dari milik Tuhan ini. Adek-adek syukuri berada di sini, diasuh dengan baik oleh para pengasuh panti yang baik hati,” bebernya.

Ia mengatakan, sepanjang sejarah, kenapa ada anak yang dicap nakal atau dicap baik?

“Semuanya itu kesimpulannya karena lingkungan tempatnya bergaul, teori terminologi nya itu tidak ada sesuatu yang dilahirkan jahat. Jahat itu adalah produk sosial karena interaksi sosial, pergaulan yang baik merusak kebiasaan buruk dan kebiasaan buruk merusak pergaulan baik,” jelasnya.

Gidion mengajak yayasan panti asuhan sahabat yatim Indonesia untuk berkolaborasi dengan Polrestabes Medan dalam mengelola persoalan anak.

“Kami punya namanya satu atap perlindungan anak, itu nanti kita bisa jadi bagian dari itu dan diskusi tentang bagaimana mengelola dan mengasuh anak-anak yang mungkin secara sosial kurang beruntung,” tukasnya.

Di usia Polri yang ke-79 ini, ia memohon dukungan dan doa agar Polri semakin kuat dalam melindungi, mengayomi dan melayani.

“Mudah-mudahan kami (Polri) diberikan kekuatan dan kelapangan hati untuk melayani,” tutupnya.(ML)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *