Walikota P. Siantar Buka Kick Off Meeting dan FGD Kajian Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif

  • Bagikan

PEMATANGSIANTAR (Berita): Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA membuka Kick Off Meeting dan Forum Group Discussion (FGD) Kajian/Studi Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI) Kota Pematang Siantar.

Kegiatan yang diikuti 10 perangkat daerah terkait itu berlangsung di Ruang Serbaguna Pemko Pematang Siantar, Kamis (19/10).

Dalam sambutannya, Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani mengatakan IPEMI merupakan indikator yang mencerminkan keseluruhan kesejahteraan masyarakat dalam suatu daerah, baik nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota.

Bukan hanya tentang pertumbuhan ekonomi, tetapi juga tentang bagaimana pertumbuhan itu dapat memberikan manfaat kepada semua lapisan masyarakat, terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, ataupun demografi yang dimiliki wilayah tersebut.

“Saya percaya, tugas utama kita adalah untuk menciptakan lingkungan di mana semua warga Kota Pematangsiantar merasakan kehadiran pemerintah dan masyarakat serta mendapatkan kesempatan yang sama,” katanya.

Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi serta tentang inklusivitas pembangunan ekonomi khususnya di Kota Pematangsiantar. Sehingga pada akhirnya melalui studi ini dapat dirumuskan kebijakan pembangunan ekonomi di Kota Pematangsiantar yang lebih inklusif.

“Kita juga akan mengidentifikasi sektor atau bidang mana yang perlu perbaikan dan lebih lanjut merancang tindakan yang tepat untuk mewujudkannya,” terang Susanti.

Melalui kerja sama antara Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar dan instansi vertikal serta stakeholders lainnya, diharapkan kita dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam upaya menciptakan ekonomi inklusif yang berkelanjutan.

Kegiatan studi ini, lanjutnya, juga tepat secara momentum. Sebab di saat yang bersamaan, Pemko Pematangsiantar sedang menyusun perencanaan jangka panjang untuk 20 tahun ke depan. Sehingga hasil studi ini juga dapat menjadi referensi dalam merumuskan kebijakan pembangunan Kota Pematang Siantar sampai tahun 2045.

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pematangsianțar Dedi Idris Harahap dalam laporannya menjelaskan pelaksanaan Kick Off Meeting dan FGD IPEI tersebut merupakan langkah awal dalam penyusunan studi IPEI di Kota Pematangsiantar.

Tujuannya, memberikan pemahaman terhadap konsep dan indikator IPEI yang relevan untuk mengukur pembangunan ekonomi dan memperoleh informasi, masukan, serta saran dari para pemangku kepentingan yang terlibat. Sehingga dapat diidentifikasi kendala dan potensi hambatan dalam penyusunan kajian tersebut.

Sementara itu, Ketua Tim Kementerian PPN/Bappenas Fajar Hadi Pratama mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi serta tantangan inklusivitas pembangunan ekonomi dalam kerangka IPEI. Juga mensosialisasi dan peningkatan pemahaman IPEI kepada perencanaan pembangunan di daerah.

“Kegiatan ini dengan sasaran peningkatan pemahaman yang lebih baik mengenai pembangunan ekonomi inklusif, identifikasi masalah dan tantangan pembangunan ekonomi yang lebih inklusif di daerah, dan perumusan kebijakan untu membuat pembangunan ekonomi di daerah lebih inklusif,” tukasnya.

Turut hadir, tim dari Kementerian PPN Kholifatin Artika dan Fajar Nurhaditia Putra, perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematang Siantar Abdan Adila, Kepala BPS Pematangsiantar Zulfan, Plh Sekda Junaedi Antonius Sitanggang, para Staf Ahli dan Asisten, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemko Pematang Siantar, (surati)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *