Sadis!, Ayah di P.Sidimpuan Tega Cabuli Balita Putri Kandung Sendiri

  • Bagikan
Berita Sore/Birong RT Saat "RA" melaporkan peristiwa yang dialami bocah putrinya ke kantor Yayasan Burangir di Kota Padangsidimpuan.

PADANGSIDIMPUAN (Berit): Perempuan bocah cilik yang masih balita warga Padangsidimpuan sebut saja X, 3, diduga di cabuli ayah kandung sendiri “AS”, 38. Peristiwa ini diketahui saat ibunya mendengar korban menangis kesakitan ketika ingin buang air kecil di kamar mandi pada hari Kamis (31/8) lalu, sekira pukul 07.15 WIB.

Merasa heran, lalu, Ibunya “RA”, 33, mendekati anak gadisnya dan melihat alat kelaminnya berdarah dan lebam biru. Kemudian langsung menanyakan ke putrinya siapa yang membuat sakit bagian kemaluannya.

Lalu putrinya mengatakan itu perbuatan ayah kandungnya “AS”. Kemudian “RA” membawa ke dokter, namun, dokter menyarankan supaya korban divisum karena lukanya tidak wajar.

Mendengar jawaban sang putri, ibunya “RA” langsung mendatangi kantor Yayasan Burangir untuk membuat laporan. Kemudian tim Burangir bersama Peksos Anak dari Kemensos turut mendampingi mengadukan kekerasan yang dialami anaknya ke Polres Padangsidimpuan, pada Sabtu (2/9) lalu, demikian Informasi diperoleh dari Yayasan Burangir, Kamis (14/9) malam.

Disebutkan, setelah proses penyelidikan berlangsung, diketahui bahwa, salah satu anaknya laki-laki ternyata telah melihat kejadian dimana ayahnya melakukan hal yang bejat itu terhadap korban.

Ketika ditanya anak tersebut mengatakan bahwa, disaat dia melihat dari luar jendela ayahnya membuka celana korban dan memasukkan tangannya ke kemaluan korban, sehingga membuat korban menangis saat itu.

Sementara saat itu, sang ibu sedang mencuci di kamar mandi, sehingga tidak mengetahui kejadian tersebut. Kini, Polresta Padangsidimpuan langsung bergerak cepat dan tengah menahan terduga pelaku di Mapolres.

Lembaga Burangir bersama Dinas PP&PA Kota Padangsidimpuan kemudian menjumpai korban dan ibunya memberikan trauma healing. Yayasan Burangir mengharapkan bahwa seluruh pihak harus mendukung korban dan ibunya saat ini karena masih dalam proses pemulihan mental.

“Jangan ada seorang pun yang menyudutkan korban maupun ibunya. Apalagi menginginkan kasus ini diberhentikan dengan alasan apapun,” ujar pihak Yayasan Burangir.

Sementara, Ibu korban mengaku bahwa, ada beberapa pihak yang mendatanginya supaya kasus ini diberhentikan, namun, ia dengan tegas menolak, “Siapapun tidak ada yang sanggup menerima anaknya rusak masa depannya di tangan ayahnya sendiri,” tegas RA.(Rong)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *