Pengelolaan Ekosistem Gambut Salah Satu Kunci Pembangunan Berkelanjutan

  • Bagikan
Berita Sore/Birong RT Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt MM, saat acara Semiloka bertajuk Mendorong Kebijakan dan Praktik Pengelolaan Gambut di Tapsel dan Sumut",di Hall Emerald, Hotel Mega Permata, Kota Padangsidimpuan, Selasa (20/4).
Berita Sore/Birong RT Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt MM, saat acara Semiloka bertajuk Mendorong Kebijakan dan Praktik Pengelolaan Gambut di Tapsel dan Sumut",di Hall Emerald, Hotel Mega Permata, Kota Padangsidimpuan, Selasa (20/4).

 

TAPSEL (Berita): Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt MM, mengatakan pengelolaan ekosistem gambut merupakan salah satu kunci penting dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB).

Hal itu disampaikannya pada acara Semiloka bertajuk Mendorong Kebijakan dan Praktik Pengelolaan Gambut di Tapsel dan Sumut”,di Hall Emerald, Hotel Mega Permata, Kota Padangsidimpuan, Selasa (20/4).

Selain itu, pengelolaan gambut juga kunci penting dalam pembangunan rendah karbon (PRK) yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, oleh karana itu dia mengaku pihaknya mendukung penuh restorasi gambut di wilayah Tapsel dan Sumut, “Kami berkomitmen akan melaksanakan berbagai kegiatan perlindungan dan pengelolaan gambut di Tapsel bersama pihak terkait,” sebutnya.

Sementara, Direktur Pengendalian Kerusakan Gambut, SPM Budi Susanti, menyebutkan, pemerintah Nasional tengah mengeluarkan Permen LHK No.60/2019 terkait pedoman penyusunan rencana perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut (RPPEG) dan penetapan SK Men LHK No. 246/2020 tentang rencana perlindungan dan RPPEG Nasional secara rinci.

Budi menjelaskan, untuk daerah sumut sebanyak 26 dari total 27 kesatuan hidrologis gambut (KHG) sudah melakukan pemetaan inventarisasi karaktersitik gambut berskala 1:50.000. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penyusunan RPPEG di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten,” Kami harap
penyusunan RPPEG di tingkat provinsi Sumut maupun Kabupaten Tapsel dapat disegerakan,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Bappeda Sumut, Hasmirizal Lubis dalam paparannya menyampaikan, saat ini, Pemprov Sumut sedang menyusun rencana pembentukan forum pengelolaan dan perlindungan ekosistem gambut, yang bekerja sama dengan Conservation International dalam rangka pelestarian ekosistem gambut di Provinsi.

Hasmirizal menerangkan, pada tahun 2022 akan dikembangkan 200 desa wisata yang mana potensi wisata gambut juga bisa turut dikembangkan,” Ke depan, Sumut juga diharapkan dapat masuk ke dalam provinsi prioritas kegiatan restorasi gambut sesuai dengan Permen LHK No.8/2020 tentang penugasan sebagian urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan kehutanan,” pungkasnya.

Acara Semiloka ini dihadiri sedikitnya 90 peserta yang dilaksanakan secara virtual yang bertujuan untuk mengindentifikasi program dan kegiatan yang relevan dengan perlindungan dan pengelolaan gambut berkelanjutan sebagai langkah awal kerja sama multipihak di Tapsel khususnya dan Sumut.(Rong)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *