Pemuda Tewas Gantung Diri Di Pohon Rambutan

  • Bagikan
Jenazah Bayu Pamungkas saat dimandikan

ASAHAN (Berita) : Pemuda lajang yang masih duduk di bangku kelas VIII SMK, warga Dusun IV Desa Ofa Padang Mahondang, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, Sabtu (8/7/23) sekira pukul 01.00 WIB dinihari ditemukan tewas gantung diri di bawah pohon rambutan.

Korban bernama Bayu Pamungkas (17) merupakan anak yatim piatu, sejak kedua orang tuanya meninggal dunia tinggal bersama budenya bernama Niar. Korban diduga nekat gantung diri karena depresi.

Menurut keterangan Herman jiran tetangga korban juga adik ipar Niar, peristiwa tragis yang menimpa Bayu Pamungkas ini pertama kali diketahui Niar awalnya dikira Bayu sedang memberi makan ternak lembunya sepulang dari pengajian. Apalagi posisinya dilihat seperti berdiri menghadap kandang lembu di samping rumahnya. Ketika didekati Niar merasa terkejut, dilihat Bayu tergantung di bawah pohon rambutan dengan leher terikat tali nilon.

” Begitu ada suara teriakan minta tolong saya buru-buru keluar rumah untuk mengetahui apa yang terjadi, ternyata Bayu gantung diri dan jiwanya tidak lagi dapat diselamatkan ” terang Herman.

Kejadian itu lantas diinformasikan kepada Kepala Desa Ofa Padang Mahondang hingga akhirnya sampai ke pihak kepolisian. Sebelum polisi datang, warga sudah menurunkan tubuh Bayu Pamungkas dari tali gantungan.

Petugas kepolisian dari Polsek Pulau Raja kemudian datang ke lokasi kejadian dan melakukan identifikasi terhadap Bayu Pamungkas.

Herman menuturkan, tidak melihat perilaku aneh dari Bayu Pamungkas itu sebelumnya. Bahkan pada Jumat (7/7/23) malam Bayu Pamungkas masih mengikuti pengajian di Desa Manis, dan pulangnya masih terlihat memberikan makan ternak lembunya.

” Entah apa masalahnya, padahal ia baru pulang dari pengajian. Orangnya pun rajin ibadah bahkan sering menjadi imam di masjid ” ungkap Herman.

Informasi dihimpun, Bayu Pamungkas baru kehilangan sepeda motor Vixion dari dalam rumah, dan sejak sepeda motornya yang dibelinya dari warisan orang tuanya itu hilang, setiap pergi dan pulang sekolah Bayu terpaksa menumpang temannya.

” Bayu nemiliki seorang abang dan kakak kandung tapi tidak tinggal bersamanya, tapi dia tinggal bersama uwaknya ” , kata salah seorang warga setempat. (min)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *