Centeng Kebun PT. Lonsum Korban Pengeroyokan Minta Proses Hukum

  • Bagikan
Centeng kebun korban pengeroyokan oknum preman
Centeng kebun korban pengeroyokan oknum preman

 

 

Asahan (Berita) : Salah seorang centeng (scurity) kebun PT. Lonsum Gunung Melayu YS (30) penduduk Dusun IV Sibayak Desa Mekar Sari, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, Selasa (16/5/23) menjadi korban penganiayaan yang dilakukan AP dan kawan-kawan yang diduga komplotan pencuri sawit.

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 22.30 WIB korban dikeroyok oleh lebih dari 10 orang dihadapan teman-teman kerjanya, persisnya di sekitaran areal patok 5 Divisi IV Simpang Toba PT. Lonsum Desa Rahuning I, Kecamatan Rahuning. Akibat penganiayaan itu korban mengalami pinggang, pundak sebelah kiri, dan kepala terasa sakit.

” Saya baru tahu karena dua hari anak saya tidak masuk kerja karena masih merasakan sakit di tubuhnya. Namun peristiwa itu tidak dilaporkan ke polisi maupun kepada atasannya ” ungkap Karsidi selaku orang tua korban yang dikonfirmasi awak media, Senin (29/5/23).

Menurut Karsidi begitu mendapat pengakuan dari anaknya langsung dilaporkannya ke pimpinan anaknya bekerja. Selanjutnya YS membuat laporan ke Polsek Pulau Raja didampingi Kasatpam PT. Lonsum Gunung Melayu Pelti Naibaho dengan menghadirkan beberapa orang saksi yang melihat peristiwa penganiayaan tersebut.

” Saya minta kasus ini diproses sesuai hukum yang berlaku dan tetap mendapatkan pengawalan dari pihak perusahaan agar kasus seperti itu tidak terulang lagi dan bisa menjadi efek jera bagi peninja sawit dan agar tidak maraknya lagi akai pencurian sawit di kebun PT. Lonsum ” ujar Purnawirawan TNI AD berpangkat Peltu ini.

Lanjut mantan Korlap Kebun PT. Lonsum Gunung Melayu ini mengungkapkan, pencurian kelapa sawit di perusahaan ini belakangan semangkin marak baik siang maupun malam hari, tapi pelakunya jarang tertangkap, bila ada tertangkap dan diproses hukum setelah keluar kembali melakukan pencurian. Malah tindakannya semangkin berutal dan mau melakukan tindak kekerasan, namun ada juga yang diduga melakukan penyuapan agar centeng tutup mulut bila peninja melakukan pencurian sawit.

” Saya sering melihat dengan mata kepala saya sendiri, pencuri sawit di kebun Lonsum dilakukan secara terang-terangan baik pagi maupun sore hari, tapi centengnya entah dimana ” ungkapnya.

Berdasarkan informasi dari sumber lain yang merupakan warga Desa Rahuning I juga membenarkan pencurian sawit di kebun Lonsum Gunung Melayu sangat luar biasa, bahkan dirinya sering melihat ada agen nekat melakukan penimbang sawit di tengah kebun tanpa takut di tangkap petugas keamanan PT. Lonsum.

” Saya pernah menanyakan kepada centeng yang bertugas di areal tersebut kenapa tidak dilakukan patroli di tempat itu, tapi dijawabnya percuma kalau buah sudah tidak ada lagi ” ungkap sumber itu yang berhasil direkam keterangannya.

Sementara itu Kapolsek Pulau Raja AKP Maralidang Harahap yang dikonfirmasi via telepon seluler, Sabtu (3/6/23) terkait laporan kasus penganiayaan terhadap centeng PT. Lonsum Gunung Melayu sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka mengingat pelakunya diperkirakan lebih dari lima belas orang.

” Belum ada yang ditetapkan tersangka, akan dilakukan gelar perkara dulu di Polres bang ” kata Kapolsek.

Secara terpisah Ketua PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Pulau Rakyat Tambor Silitonga meminta pihak kepolisian segera memproses hukum kasus penganiayaan seorang centeng kebun Lonsum Gunung Melayu yang dilakukan oknum preman yang diduga peninja sawit.

” Saya minta kepada bapak Kapolres Asahan agar kasus penganiayaan terhadap centeng kebun yang merupakan anak dari Penasehat PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Pulau Rakyat segera dituntaskan secara transparan, dan kepada perusahaan aagar mengawal kasus ini supaya ada efek jera dan kenyamanan centeng bekerja ” tandas Tambor Silitonga. (min)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *