TAPSEL (Berita): Bupati Tapanuli Selatan, Dolly Pasaribu diwakili Sekretaris Daerah, Sofyan Adil menyampaikan melalui coaching clinic diharapkan dapat menjadi silaturahmi guna mewujudkan transformasi birokrasi yang dinamis, lincah dan profesional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan.
” Analisis jabatan serta analisis beban kerja merupakan salah satu upaya pembaharuan dan perubahan dasar terhadap sistem penyelenggaran pemerintah,” ujar Sofyan saat membuka coaching clinic penyusunan Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2023 di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati Tapsel, Sipirok, Selasa (12/9).
Menurut Sofyan, penyusunan Anjab dan ABK
diharapkan mampu mengemban misi, tugas dan fungsi serta peran masing-masing secara bersih, efektif dan efisien dalam peningkatan
pelayanan publik yang lebih baik.
Berdasarkan hasil Anjab dan ABK katanya, perlu ditekankan, sehingga mendapatkan hasil yang valid juga mendapatkan hasil informasi jabatan yang akurat sebagai dasar pengisian jabatan dengan sumber daya manusia yang berkualitas maupun berkuantitas.
” Harapan Bupati bahwa, dengan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja diharapkan dapat menyederhanakan proses birokrasi yang ramping serta dinamis. Birokrasi kita juga perlu dilakukan perbaikan dan berbagai peningkatan,” ujarnya.
Sofyan mengatakan, peningkatan kompetisi dan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN), harus tetap ditingkatkan sebagai tulang punggung birokrasi, “Aspek pelayanan yang berkualitas, harus dibarengi dengan penataan kinerja pegawai yang merupakan bagian terpenting dalam reformasi birokrasi,” jelasnya.
Sofyan berharap agar peserta dapat memberi andil dengan harapan pemahaman mengenai hal tersebut dapat semakin luas, bertujuan untuk dapat melahirkan dokumen Anjab dan ABK yang memuat uraian jabatan dan kebutuhan pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang berada di lingkup Pemkab Tapsel.
Sebelumnya, Kabag Organisasi Taufik R Lubis menyampaikan melalui coaching clinic tersebut, diharapkan seluruh instansi pemerintah dapat menyusun Anjab dan ABK dalam penentuan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS serta PPPK yang menghasilkan informasi dan peta jabatan di OPD terkait.
“Analisis jabatan untuk pelaksana juga dibutuhkan untuk mengetahui pengusulan-pengusulan jabatan pelaksana yang dibutuhkan di masing-masing OPD, sehingga kedepan usulan formasi yang dibutuhkan bisa diketahui sehingga dapat diakomodir oleh pemerintah atasan,” jelasnya.
Dia menjelaskan peserta coaching clinic ini berasal dari seluruh pimpinan OPD beserta pejabat pelaksana yang membidangi Anjab dan ABK, Kepala Bagian, Camat, Direktur RSUD, serta Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Tapsel dengan 1 (satu) staf yang menangani bidang Anjab dan ABK dengan narasumber dari Biro Oganisasi Provsu. (Rong)













