Pascasarjana Undhar Bangun Kesadaran Hukum, Cegah Budaya Tawuran Di Belawan

  • Bagikan
Pascasarjana Universitas Dharmawangsa Medan menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di Belawan, menanamkan budaya anti-tawuran di wilayah itu. Berita Sore/ist

Medan (Berita): Universitas Dharmawangsa menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat beradab, damai, dan berdaya. Fenomena tawuran yang kerap terjadi di kawasan Belawan menjadi perhatian serius kalangan akademisi.

Menyikapi hal itu, Pascasarjana Universitas Dharmawangsa (Undhar) turun langsung ke tengah masyarakat lewat kegiatan pengabdian masyarakat di Aula Kantor Camat Belawan, Rabu (22/10/2025).

Kegiatan bertema “Pencegahan Kekerasan Tawuran” ini merupakan hasil kolaborasi antara Pascasarjana Undhar, Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Medan, dan Polres KP3 Belawan.

Langkah bersama tersebut menjadi upaya nyata membangun kesadaran hukum dan menanamkan budaya damai di wilayah pesisir yang rawan konflik sosial.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor III Undhar, Umar Hamdan Nasution, SE, MM, dan dihadiri Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Kusbianto, SH, M.Hum, serta Kaprodi Magister Hukum Dr. Ariman Sitompul, SH, MH. Tampil sebagai narasumber Dr. Rina Melati Sitompul, SH, MH, dan Mangatur Sirait, SH, MH, Panit 1 Pidum Polres Pelabuhan Belawan. Turut hadir perwakilan Kecamatan Bagan Deli, Irma Suri Efanti, SM, dan Ketua KPPI Medan, Nilawati.

Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Kusbianto menjelaskan, kegiatan ini lahir dari keprihatinan atas maraknya aksi tawuran di Belawan yang kerap berujung pada luka fisik maupun sosial.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran hukum di masyarakat, sekaligus mengajak generasi muda untuk menghindari kekerasan. Dengan dialog dan edukasi, kita berharap keamanan dan ketertiban bisa tumbuh dari kesadaran bersama,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).

Menurutnya, perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk hadir di tengah masyarakat, bukan hanya lewat penelitian dan pembelajaran di kelas, tetapi juga melalui aksi nyata yang memberi dampak sosial.

Dalam sambutan Rektor Universitas Dharmawangsa dibacakan Wakil Rektor III, ditegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat.

“Universitas bukan sekadar pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga mitra masyarakat dalam membangun karakter, keamanan, dan kesejahteraan sosial,” katanya.

Ia menilai, tawuran bukan hanya persoalan kriminalitas, melainkan gejala sosial akibat melemahnya komunikasi, kurangnya pendidikan karakter, dan menurunnya nilai toleransi di tengah masyarakat. Karena itu, dibutuhkan sinergi antara dunia pendidikan, aparat hukum, organisasi masyarakat, dan pemerintah daerah untuk menumbuhkan kembali budaya damai dan saling menghargai.

Rektor juga mengapresiasi langkah Pascasarjana Undhar yang menggandeng Polres Belawan, KPPI, dan Pemerintah Kecamatan Belawan dalam mewujudkan kegiatan tersebut.

“Sinergi lintas sektor ini adalah contoh nyata kolaborasi produktif antara akademisi, aparat, pemerintah, dan masyarakat sipil,” ungkapnya.

Ia berharap, kegiatan ini tidak berhenti sebatas seremoni, melainkan berlanjut menjadi gerakan berkelanjutan yang membangun kesadaran sosial di kalangan generasi muda.

“Melalui edukasi, dialog, dan kegiatan positif, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan berkarakter,” tutupnya. (aje)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *