FILM ‘Kuch Kuch Hota Hai’ mengisahkan dua sahabat Anjali (Kajol) dan Rahul (Shah Rukh Khan), yang awalnya adalah sahabat dekat, selalu bercanda dan kadang berantem dengan satu sama lain. Mereka tak menyadari bahwa di antara persahabatan itu, benih-benih cinta tumbuh. Kisah dramatik ini melekat di hati penonton.
“Berkali-kali diputar, film ini tetap enak ditonton. Gak bosan,” kata seorang teman kantor bernama Aje, yang menyukai film-film Bolywood Sabtu (29/11/2025).
‘Kuch Kuch Hota Hai’ yang rilis tahun 1998 adalah salah satu film Bollywood yang booming di India dan negara-negara lain, termasuk Indonesia, tepatnya masyarakat Medan. Setelah film itu tayang, penggemar Shah Rukh Khan ada di mana-mana.
Penggemar Shah Rukh Khan di Medan makin histeris tatkala bintang film legend tersebut datang ke Medan beberapa tahun setelah film Kuch Kuch Hota Hai diputar.
Film lainnya yang juga booming seperti
Slumdog Millionaire, film karya sutradara Danny Boyle yang berhasil memenangkan banyak penghargaan film, berupa 8 piala Oscar tahun 2009, BAFTA Awards dan Golden Globes Awards.
Film Slumdog Millionaire menceritakan mengenai seorang pria yang hidupnya berubah usai mengikuti sebuah acara kuis
Who Wants to be A Millionaire game yang memperebutkan nominal uang yang sangat banyak.
Banyak sekali film India yang booming di Indonesia, khususnya di Medan yang bahkan putar hingga berminggu-minggu. Ada film Hotel Mumbai, yang mencekam dan merupakan kisah nyata.
Film English Vinglish, film bergenre komedi dibuat pada tahun 2012, yang ditulis dan dipimpin oleh Gauri Shinde. Film ini menceritakan kehidupan seorang ibu rumahtangga yang belajar kursus bahasa Inggris untuk menghentikan suami dan anak perempuannya yang mengejeknya tentang kemampuan berbahasa Inggrisnya yang rendah dan agar dihargai.
“Gara-gara film India, banyak kota di India yang kepingin kita lihat,” kata Aje, teman saya itu.
Bahkan sampai rumah Shah Rukh Khan juga ingin didatangi. Memang rumah aktor itu sering dipadati penggemarnya. Konon katanya, saat lebaran, rumah Shah Rukh Khan dikelilingi penggemar yang berjubel datang ke sana. Penggemar ramai di jalanan melihat rumah bintang kesayangan mereka.
Meski penggemar tidak bisa masuk ke halaman rumah, namun Shah Rukh Khan tetap menyapa penggemarnya dari balkon rumahnya yang berada di kawasan Mannat, Mumbai, India dan kerap disebut rumah Mannat. Shah Rukh Khan mengaku rumah Mannat adalah aset termahal yang pernah dia beli yakni seharga Rp407 miliar.
Bukan cuma rumah Shah Rukh Khan, kota-kota di film India juga memancing penggemarnya untuk datang ke sana. Salah satu tempat syuting film legendaris Kuch Kuch Hota Hai. Ooty atau singkatan dari Udhagamandalam adalah sebuah kota yang berada di Tamil Nadu.
Film ini sempat mengabadikan keindahan Kota Ooty dalam scene pertemuan Kajol dan Shah Rukh Khan dalam bentuk lagu yang meriah. Ooty terkenal dengan Queen of Hills Station, dan di sanalah syutingnya berlangsung.
Dalam lagu, para pemain utama ini bernyanyi sambil melewati jembatan dengan latar danau dan hijaunya pepohonan di sekeliling. Sungguh cantik.
Keindahan Ooty sudah terkenal di kalangan turis baik dari dalam maupun luar negeri. Biasanya banyak turis yang mengarah liburan ke sini pada musim panas.
Di film Slumdog Millionaire, kampung nan kumuh di film itu sungguhan ada di India dan bernama Dharavi. Kampung Dharavi berada di salah satu kota besar di India yaitu Mumbai.
Kalau ke Mumbai, sempatkan untuk menengok kampung kumuh yang pernah jadi syuting film Slumdog Millionaire ini ya!
Konsulat Jenderal India di Medan juga selalu mengajak media dan masyarakat untuk nonton film India. Pada Jumat, 7 November 2025, Konsul Jenderal India di Medan Ravi Shanker Goel meresmikan perayaan yang semarak dari sinema India dan persahabatan budaya dengan “Medan Indian Film Week” di Grand City Hall, Maple Theatre.
Diselenggarakan bekerja sama dengan Medan Film Festival, program selama satu minggu ini menampilkan enam film India yang mewakili berbagai bahasa, daerah, dan tradisi sinema India.
Acara ini tidak hanya memperkenalkan industri film India yang kaya dan beragam—mulai dari Bollywood hingga sinema regional—tetapi juga mendorong diskusi bermakna mengenai penceritaan, budaya, dan pertukaran kreatif. Inisiatif ini mendapat sambutan antusias dari para pecinta film, pelajar, komunitas budaya, dan profesional media di Medan.
Konsulat Jenderal juga melakukan pemutaran Film Rutin di Perpustakaan Konsulat dan terus mengadakan pemutaran film India secara rutin di perpustakaannya, menyediakan ruang budaya yang terbuka untuk publik. Media, pelajar, anggota diaspora India, dan seluruh Sahabat India diundang untuk menghadiri pemutaran ini.
Perpustakaan tersebut menjadi wadah bagi pengunjung untuk mengeksplorasi seni, budaya, sinema, sastra, dan sejarah India, sehingga memperdalam apresiasi budaya.
Acara ini tidak hanya memperkenalkan industri film India yang kaya dan beragam—mulai dari Bollywood hingga sinema regional—tetapi juga mendorong diskusi bermakna mengenai penceritaan, budaya, dan pertukaran kreatif. Inisiatif ini mendapat sambutan antusias dari para pecinta film, pelajar, komunitas budaya, dan profesional media di Medan.
Perayaan Diwali dan acara budaya lainnya yang diselenggarakan oleh Konsulat terus menarik partisipasi besar dari masyarakat setempat. Perayaan ini menampilkan tradisi budaya India serta nilai harmoni dan cahaya, sekaligus menjadi kesempatan untuk mempertemukan masyarakat Indonesia, diaspora India, dan Sahabat India.
‘Program-program tersebut menjadi pengingat akan kedekatan budaya dan hubungan panjang antara kawasan ini dan India,” ungkap Ravi Shanker Goel, Konsul Jenderal India di Medan.
Goel menegaskan kembali bahwa Konsulat akan terus melaksanakan kegiatan budaya dan menyambut hangat para perwakilan media serta seluruh Sahabat India untuk berpartisipasi dalam acara budaya, pendidikan, dan komunitas yang akan datang.
Goel juga menekankan bahwa keterlibatan aktif masyarakat lokal sangat penting untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat dan memperdalam persahabatan budaya India–Indonesia.
Selain film, kuliner juga mampu jadi pengikat hubungan makin erat dengan India. Ingat samosa? Makanan mirip pastel ini enak sekali. Samosa menjadi makanan penting di hotel-hotel bintang 5 seperti di hotel Prama Sanur Beach, Bali. Di hotel ini setiap hari ada makanan samosa. Kebetulan saya baru dari sana. Bahkan di berbagai restoran dan cafe di Bali tersedia samosa.
Lagi, Konsulat Jenderal India di Medan memperkenalkan kuliner negaranya ke masyarakat. Sebagian besar kuliner itu tidak asing lagi, bahkan sudah menjadi makanan favorit.
Konsulat Jenderal India di Medan bekerjasama dengan Grand Mercure Angkasa Medan dan Politeknik Pariwisata Medan pernah sukses menyelenggarakan Festival Makanan India dan Malam Budaya di Restoran Orchid, hotel Grand Mercure Medan pada Jumat (15/8/2025) malam.
Dibantu oleh mahasiswa Politeknik Pariwisata Medan, Chef menyajikan demonstrasi memasak langsung yang menampilkan jajanan khas India yang populer seperti pakora, samosa, dan pani puri yang juga terkenal di hotel bintang lima di India.
Para tamu juga menikmati makan malam prasmanan yang menyajikan beragam hidangan India, mulai dari kari yang kaya rasa, biryani yang harum, hidangan vegetarian, hingga hidangan penutup lezat seperti gulab jamun.
“Nasi briyani dan kari menjadi makanan favoritku,” ungkap Aje, temanku itu lagi.
Acara ini tidak hanya menyoroti keragaman dan kompleksitas gastronomi India, tetapi juga menegaskan pentingnya transfer keterampilan dan pelatihan profesional di sektor perhotelan.
Selain itu, para tamu juga menikmati stan mehendi (henna), dan banyak yang senang mengetahui bahwa rempah-rempah dan bahan-bahan India kini semakin mudah ditemukan di Medan, sehingga memudahkan koki lokal dan rumah tangga untuk mencoba resep India di rumah.
Segmen kuliner dilanjutkan dengan serangkaian pertunjukan budaya, termasuk tarian Bollywood yang enerjik dan penampilan DJ yang memadukan irama India.
Pertunjukan ini menambah warna dan keceriaan festival, menampilkan dinamisme budaya India modern berdampingan dengan tradisi abadi. Perpaduan antara kuliner, tarian, dan musik menciptakan pengalaman berkesan yang melibatkan semua indra dan meninggalkan kesan mendalam bagi para hadirin.
“Festival ini memang merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan kuliner India di Sumatera Utara,” kata Goel.
Ia mencatat bahwa meskipun terdapat populasi keturunan India yang cukup besar di Sumatera, pilihan santapan India yang mewah masih terbatas.
Melalui acara ini, ia berharap dapat memperkenalkan makanan India yang terkenal di dunia kepada masyarakat Medan, sehingga dapat menciptakan peluang kerja lebih besar bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan usaha kecil menengah (UKM).
Goel juga menyarankan bahwa ketersediaan makanan India di Sumatera Utara dapat mendorong lebih banyak wisatawan India untuk berkunjung ke destinasi terkenal seperti Danau Toba dan habitat Orangutan.
Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas yang hadir pada acara itu juga menyampaikan kegembiraannya atas festival tersebut. Ia juga sangat menikmati cita rasa kaya dari masakan India, yang menurutnya menambahkan dimensi unik bagi kancah kuliner Medan yang semarak.
Goel menyoroti keberhasilan Festival Makanan India, yang menampilkan berbagai hidangan India—mulai dari masakan khas India Utara hingga sajian populer India Selatan—yang disiapkan oleh para koki terampil.
Festival ini memberikan pengalaman imersif terhadap keberagaman kuliner India, mencerminkan kekayaan budaya dan cita rasa regional negara tersebut. Para pengunjung, penikmat kuliner, dan media menyambut acara ini dengan antusias, menjadikannya salah satu program budaya Konsulat yang paling meriah.
Untuk memperluas hubungan makin erat dengan media, Konsul Jenderal Ravi Shankar Goel juga mengadakan interaksi dengan media pada 25 November 2025 di Hotel Aryaduta Medan. Pertemuan itu membicarakan berbagai topik.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat keterlibatan dengan para pemangku kepentingan media lokal serta memberikan gambaran mengenai kegiatan, prioritas, dan upaya berkelanjutan Konsulat dalam meningkatkan kerja sama antara India dan kawasan Sumatera di Indonesia.
Konsul Jenderal menyoroti semakin mendalamnya kemitraan antara India dan Sumatera, khususnya di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama seperti pendidikan, budaya, perdagangan, investasi, teknologi, dan hubungan antarmasyarakat.
Goel menegaskan bahwa Pulau Sumatera tetap menjadi fokus penting bagi upaya India, mengingat hubungan historis, kedekatan budaya, dan potensi ekonominya.
Dalam bidang pendidikan, Goel menekankan komitmen kuat India dalam memperluas hubungan pendidikan dengan Pulau Sumatera.
Berbagai peluang yang tersedia bagi para pelajar Indonesia, termasuk skema beasiswa ICCR dari Pemerintah India, program pelatihan jangka pendek melalui inisiatif Indian Technical and Economic Cooperation (ITEC), serta platform pembelajaran digital yang menyediakan akses kursus kelas dunia secara percuma.
Konsul Jenderal Goel juga menginformasikan bahwa Konsulat telah mendirikan kursi ICCR di USU di mana seorang profesor dari India kini mengajar.
Goel mendorong institusi pendidikan di Sumatera Utara, Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, dan provinsi lainnya untuk memperkuat kolaborasi akademik, pertukaran dosen, dan mobilitas mahasiswa dengan universitas-universitas di India, terutama dalam bidang teknik, kedokteran, teknologi informasi, dan studi budaya.
Berbicara mengenai hubungan perdagangan dan ekonomi, Konsul Jenderal menyoroti meningkatnya minat dunia usaha India terhadap kawasan Sumatera.
Goel menekankan adanya komplementaritas yang kuat antara kedua perekonomian serta potensi untuk memperluas kerja sama di sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, tekstil, farmasi, energi terbarukan, dan layanan digital.
Ia menegaskan kembali komitmen Konsulat untuk memfasilitasi hubungan bisnis, jejaring B2B, serta fasilitasi kunjungan delegasi bisnis ke India. “Konsulat telah membawa dua delegasi bisnis India ke Medan untuk semakin memajukan hubungan baik yang telah terjalin,” kata Goel.
Goel juga menekankan kemajuan India dalam inovasi digital—termasuk fintech, startup, tata kelola digital, dan teknologi baru—serta mendorong kolaborasi yang lebih besar antara institusi India dan Indonesia di bidang-bidang tersebut.
“Konsulat terus mempromosikan kemitraan teknologi, program peningkatan kapasitas, serta peluang bagi generasi muda untuk terlibat dengan ekosistem inovasi India yang berkembang pesat,” kata Goel.
Ia menambahkan bahwa KTT AI yang akan diadakan pada Februari 2026 di India menyediakan peluang yang sangat baik bagi para pemuda Sumatera untuk menunjukkan bakat mereka.
Goel menegaskan bahwa diplomasi budaya tetap menjadi salah satu pilar terkuat dalam hubungan India–Indonesia, yang berakar pada berabad-abad sejarah bersama, pertukaran budaya, dan hubungan peradaban.
Konsulat terus memprioritaskan kegiatan budaya sebagai cara untuk memperkuat saling pengertian, membangun persahabatan, dan menumbuhkan hubungan baik jangka panjang antara masyarakat India dan masyarakat di Pulau Sumatera.
Konsul Jenderal menyampaikan apresiasi tulus atas dukungan berkelanjutan dari para profesional media di Medan dan seluruh Pulau Sumatera.
Goel menekankan bahwa media memainkan peran penting dalam memperdalam pemahaman hubungan India–Indonesia dan memperluas peluang kerja sama. Ia uga menginformasikan bahwa perjalanan ke India kini semakin mudah karena visa turis India tersedia secara online dan gratis bagi warga negara Indonesia.
Goel menegaskan kembali komitmen Konsulat untuk mempertahankan saluran komunikasi yang terbuka dan bekerja sama dengan media dalam menyebarkan informasi yang akurat dan tepat waktu mengenai kegiatan Konsulat.
(Laswiyati Wakid)













