MEDAN (beritasore.co.id): Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap, jamu makan siang Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Akhmad Munir, di salah satu restoran di Kota Medan, Rabu (17/12/2025).
Jamuan makan siang ini untuk membangun silaturahmi dan kolaborasi, bukan hanya atas nama pribadi tetapi juga Pemko Medan dengan PWI.
Dalam suasana santai dan penuh keakraban, Zakiyuddin, bercerita sedikit tentang banjir besar melanda Kota Medan pada 27 Nopember 2025 lalu. Di mana, hampir seluruh wilayah Kota Medan terendam.
Zakiyuddin mengaku, banjir masih menjadi persoalan klasik di Kota Medan. Sebab, hampir setiap tahun Kota Medan selalu tergenang. “Saya bersama Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, terus berupaya mengatasi persoalan ini,” kata Zakiyuddin.
Salah satu upaya yang akan dilakukan, sebut Zakiyuddin, melakukan normalisasi sungai-sungai besar yang melintasi Kota Medan.
“Selain normalisasi drainase, kita akan menormalisasi sungai bekerjasama dengan BWS,” katanya.
Bayangkan, ada sungai sejak zaman Wali Kota Bachtiar Djafar tidak pernah di normalisasi. “Artinya, hampir 20 tahun lebih tidak dilakukan normalisasi, ini kan gak betul juga,” jelas Zakiyuddin.
Karena itu, Zakiyuddin, berharap wartawan yang tergabung dalam PWI dapat membantu mensukseskan program-program Pemko Medan melalui pemberitaan-pemberitaan positif.
“Kami tetap bersinergi dengan media. Kami siap dikritik sepanjang sifatnya konstruktif,” katanya.
Sementara Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir (Cak Munir) didampingi Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik dan Ketua JMSI Sumut, Rianto Aghly, menyampaikan PWI dan JMSI siap mendukung dan mensukseskan program pembangunan Pemko Medan.
Terlebih, program-program tersebut yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Dalam pertemuan penuh kekeluargaan itu, Cak Munir, panggilan akrab Akhmad Munir mengaku merasa terkesan dengan Kota Medan, khususnya dengan kulinernya.
“Setelah saya berada disini, ternyata benar apa kata orang. Kuliner Kota Medan itu cuma 2 rasanya, yakni enak dan enak sekali,” sebut Cak Munir sambil tersenyum. (rel/wie)
