USU Hentikan PTM, Mahasiswa Dan Dosen Terpapar

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Universitas Sumatera Utara (USU) menghentikan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sementara. Karena, terdapat mahasiswa hingga dosen terpapar Covid-19.

“PTM dialihkan ke perkuliahan daring dimulai sejak Rabu 16 Februari 2022,” kata Kepala Humas, Promosi, dan Protokoler USU Amalia Meutia MPsi, Psikolog, Selasa (15/2).

Pemberlakuan perkuliahan daring tertuang dalam surat edaran Nomor: 1802/UN5.1.R/SPB/2022 tentang pemberlakuan pembelajaran daring tertanggal 14 Februari 2022 dan ditandatangani langsung oleh Rektor USU Dr. Muryanto Amin.

Amalia Meutia menjelaskan, PTM terbatas secara hybrid dilakukan USU pada Senin 7 Februari 2022. Sepekan pelaksanaan PTM, Pimpinan USU mengalihkan ke perkuliahan daring.

“Hal ini sehubungan dengan perkembangan naiknya angka/jumlah mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19. Hampir 100 orang yang terpapar,” ujarnya.

Setelah satu minggu diberlakukannya PTM terbatas di USU dan mendengar masukan dari Satgas Covid-19, maka PTM terbatas menjadi perkuliahan daring.

Kata Amalia, diketahui mahasiswa dan dosen terpapar Covid-19 berdasarkan screening dilakukan secara acak kepada mahasiswa dan dosen USU. Alhasil, ditemukan sejumlah mahasiswa dan dosen hasil swab PCR positif virus corona.

“Kita tahu berdasarkan hasil sampling, kita melakukan screening,” sebut Amalia. Disinggung berapa jumlah mahasiswa dan dosen USU terpapar Covid-19, Amalia mengaku, belum mengetahui angka pastinya karena belum menerima data dan akan koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 USU. “Datanya harus saya kroscek lagi ke Satgas Penanganan Covid-19 USU,” tuturnya.

Menurut dia, bahwa positivity rate di Kampus USU dibawah 5 persen. Karena, pelaksanaan PTM terbatas digelar 50 persen tatap muka dan 50 persen lagi daring. “Yang dihybrid hanya 50 persen. Sangat kecil, proposi mahasiswa yang ikut PTM itu,” sebut Amalia.

Dia mengaku, tidak tahu mahasiswa dan dosen terpapar tersebut saat di dalam atau di luar kampus USU. Tapi, diketahui setalah dilakukan screening. “Bisa saja terpapar di luar, karena kita melakukan pengecekan. Jadinya, kita tahunya di kampus,” kata Amalia. (Wsp)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *