Partai Demokrat Siap Lawan Politik Identitas 

  • Bagikan
Suryani Paskah Naiborhu
Suryani Paskah Naiborhu

MEDAN (Berita): Partai Demokrat siap menjadi garda terdepan dalam melawan politik identitas. Penggunaan politik identitas dalam berpolitik harus dihindari, karena dapat menimbulkan konflik tajam di tengah masyarakat. Khususnya dalam kehidupan masyarakat yang serba plural atau beranekaragam.

Hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Demokrat Sumatera Utara (DPD KNPD Sumut), organisasi sayap Partai Demokrat Suryani Paskah Naiborhu, Rabu (2/2).

Kata Suryani, masyarakat Indonesia sendiri kaya dengan keanekaragaman dalam hal suku, agama, ras dan etnis. “Keanekaragaman di dalam masyarakat ini menjadi ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Kita memiliki ratusan suku, berbagai agama dan kepercayaan serta ras dan etnis. Oleh Founding Fathers kita, keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia ini dipersatukan dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.

Dijelaskan Suryani, persoalan akan muncul ketika politik identitas dimunculkan oleh pihak-pihak tertentu dalam kontestasi politik. Dengan menonjolkan suku, etnis atau ras, agama atau kepercayaan tertentu, maka politik identitas dijalankan oleh pihak tersebut, khususnya untuk meraih dukungan dan mencapai tujuan.

“Cara berpolitik seperti ini yang kemudian dapat menimbulkan gesekan di antara sesama warga. Muncul sikap saling mencurigai dan menganggap kelompoknya lebih unggul dibandingkan dengan yang lain. Ketika perilaku ini terus dipelihara dan dipertahankan, maka bisa menimbulkan konflik yang tajam. Karena itulah mengapa politik identitas harus kita hindari dalam kontestasi politik,” tuturnya.

Menurut Suryani, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sendiri menyatakan kebanggaannya karena keluarga besar Partai Demokrat tidak setuju dengan politik identitas. Seperti yang disampaikan AHY saat menghadiri perayaan Natal Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (29/1).

AHY mengajak untuk menumbuhkan spirit anti politik identitas. “Karena harganya terlalu mahal jika terjadi perpecahan berdasarkan suku, agama, dan ras. Disamping itu, perpecahan tersebut juga akan diturunkan kepada anak cucu dan kita pernah melewati fase-fase gelap bangsa seperti ini. AHY mengajak kita teguh dengan prinsip politik yang berkeadaban,” tutur Suryani.

Dijelaskan Suryani, bahwa AHY menyebutkan perbedaan adalah kekuatan. Selain itu, AHY mengajak seluruh kader untuk mengedepankan hati nurani, etika dan akal sehat serta teguh pada jati diri sebagai partai nasionalis-religius. “Artinya Partai Demokrat menjunjung tinggi keberagaman yang dimiliki Bangsa Indonesia dan tidak melihat dari mana seseorang berasal atau apa identitasnya,” sebutnya. (Wsp)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *