JAKARTA (Berita): Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik sehingga mampu mendukung ketahanan eksternal. Surplus neraca perdagangan berlanjut pada Maret 2025 sebesar 4,3 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 3,1 miliar dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan hal itu usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung dua hari (22-23 April 2025). Rilis hasil RDG itu juga disiarkan secara online melalui YouTube dan Instagram Rabu (23/4/2025) seperti dilansir
Direktur Eksekutif, Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso dalam website BI yang dikutip Berita Rabu (30/4/2025).
Perry mengatakan aliran masuk modal asing ke instrumen keuangan domestik dalam bentuk investasi portofolio sejak awal tahun 2025 hingga akhir Maret 2025 mencatat net inflows 1,6 miliar dolar AS. Pada April 2025 (hingga 21 April 2025), investasi portofolio mencatat net outflows 2,8 miliar dolar AS akibat kuatnya dampak ketidakpastian global pasca pengumuman tarif resiprokal AS.
“Perkembangan terkini menunjukkan tekanan outflows mulai berkurang terutama pada SBN, sejalan tetap baiknya prospek perekonomian Indonesia, termasuk ketahanan eksternal yang terjaga baik,” ungkap Perry.
Cadangan Devisa 157,1 Miliar Dolar AS
Perry menambahkan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2025 tercatat tinggi sebesar 157,1 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Cadangan devisa itu menurut Perry, berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia memprakirakan NPI 2025 tetap baik ditopang defisit transaksi berjalan yang rendah dalam kisaran defisit 0,5 persen sampai dengan 1,3 persen dari PDB dan surplus transaksi modal dan finansial yang berlanjut, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi. (wie)