MEDAN (Berita); Selama Januari hingga awal Maret 2025, Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara (KOMN) bersama dengan pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) telah mengadakan sebanyak 25 kegiatan edukasi keuangan.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien mengatakan hal itu pada update Industri Jasa Keuangan (IJK) Sumut di Menara Bank Mandiri Jalan Pulau Pinang Medan Selasa (11/3/2025).
Muttaqien menyebut pada literasi keuangan itu OJK berhasil merangkum partisipasi lebih dari 6.190 peserta di wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari kalangan mahasiswa, pelajar, pelaku UMKM, ibu rumah tangga, petani, masyarakat Tertinggal, Terdepan dan Terluar
(3T) serta disabilitas.
Dalam rangka mengoptimalkan momentum Ramadan 1446 H, OJK kembali menyelenggarakan Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025 sebagai bagian dari kampanye literasi dan inklusi keuangan syariah yang lebih luas dan merata.
Program yang telah menjadi agenda tahunan sejak 2024 ini menghadirkan berbagai kegiatan edukasi keuangan syariah sepanjang Maret 2025, dengan sasaran beragam, mulai dari mahasiswa, santri, hingga masyarakat umum.
Beberapa agenda utama yang diselenggarakan mencakup Podcast Keuangan Syariah yang mengupas berbagai aspek perbankan syariah, IKNB syariah, serta pasar modal syariah.
Selain itu, OJK juga menggelar sesi literasi bagi mahasiswa UMN Al-Washliyah Medan serta OJK akan menggelar kegiatan edukasi keuangan syariah untuk peserta dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utara melalui kegiatan hybrid bersama industri jasa keuangan pada 13 Maret 2025 mendatang.
Sebagai bagian dari penguatan literasi keuangan syariah di tingkat akar rumput, OJK berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan Bursa Efek Indonesia akan menyelenggarakan edukasi keuangan syariah dan pasar modal bagi santri di Pondok Pesantren Bina Ulama, Kabupaten Asahan pada 18 Maret 2025 mendatang.
Selain itu, GERAK Syariah 2025 juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial, termasuk pembagian takjil oleh Ikatan Pegawai OJK (IPOJK) dan santunan anak yatim oleh Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK-Sumut).
Mendukung Program Prioritas
OJK terus memperkuat perannya dalam mendukung program prioritas pembangunan Sumatera Utara yang dicanangkan oleh Gubernur Sumatera Utara.
Fokus utama OJK adalah memastikan akses pendanaan yang inovatif serta memperluas literasi dan inklusi keuangan untuk mendukung sektor infrastruktur, kesehatan, UMKM, ketahanan pangan, pendidikan, hingga penguatan bio-industri dan pariwisata.
Melalui berbagai skema pembiayaan dan inovasi keuangan, OJK berupaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan inklusif.
Dalam sektor infrastruktur dan kesehatan, OJK mendorong pemanfaatan instrumen pendanaan alternatif seperti obligasi daerah, DINFRA, DIRE, dan RDPT untuk mempercepat pembangunan tanpa bergantung sepenuhnya pada APBN/APBD.
Selain itu, literasi keuangan terkait perencanaan dana kesehatan terus diperkuat, baik bagi masyarakat umum maupun rumah sakit untuk memastikan keberlanjutan layanan kesehatan.
Upaya ini sejalan dengan meningkatnya pembiayaan sektor kesehatan di Sumatera Utara, yang mencapai Rp2,42 triliun pada Desember 2024, tumbuh 29,09 persen yoy dengan pertumbuhan tertinggi di Nias Utara (616,18 persen yoy) dan Pematang Siantar (555,38 persen yoy). (wie)