OJK Dorong Bisnis Industri Kelapa Sawit Sumut

  • Bagikan
Kepala OJK KR 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi.

MEDAN (Berita): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) terus mendorong bisnis industri kelapa sawit di daerah ini.

Kepala OJK KR 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi Minggu (22/10) mengatakan pertumbuhan kredit perbankan sempat terkontraksi pada Juli 2023 mencapai -13,78 persen yoy.

“Terkontraksinya pertumbuhan dipengaruhi oleh distribusi kredit di sektor kelapa sawit (perkebunan dan pengolahan) yang lebih moderat sepanjang tahun 2023,” kata Bambang.

Namun mulai menunjukkan perbaikan signifikan pada Agustus 2023 khususnya pada sektor pengolahan sawit (minyak goreng) yang bertumbuh positif sebesar 5,08 persen yoy setelah sebelumnya terkontraksi cukup dalam pada Juli 2023 sebesar -13,78 persen yoy.

“Hal ini mengindikasikan aktivitas dunia usaha di sektor pengolahan sawit mulai melakukan ekspansi setelah sebelumnya berada dalam fase wait and see,” katanya.

Dalam upaya untuk mendukung pembiayaan dan meningkatkan kualitas industri kelapa sawit di Sumatera Utara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Bank Sumut dan Himbara secara rutin dalam setiap triwulan melakukan business matching guna mengeksplorasi potensi kerja sama antara petani kelapa sawit, perusahaan kelapa sawit, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK).

Bambang menyebut sektor perbankan di Sumatera Utara menunjukkan stabilitas yang konsisten dengan modal yang kokoh dan likuiditas yang memadai, dengan peran intermediasi yang sedikit terbatas namun mulai menunjukkan peningkatan.

Sampai Agustus 2023, total penyaluran kredit oleh bank umum di Sumatera Utara mencapai Rp250,27 triliun, masih menunjukkan penurunan sebesar -1,24 persen dibanding periode sama tahun lalu. Namun demikian posisi saat ini sudah menggambarkan peningkatan yang cukup signifikan dibanding bulan sebelumnya yang terkontraksi cukup dalam (Juli 2023: -4,85 persen yoy).

Penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit produktif dengan porsi sebesar 70,68 persen dengan pertumbuhan sebesar -4,85 persen yoy yang meskipun masih terkontraksi, namun telah meningkat dibandingkan pertumbuhan di Juli 2023 sebesar -9,25 persen yoy. (wie)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *