Mirae Asset Sekuritas Resmikan  Pusat Trading Dan Investasi Di Medan

  • Bagikan
Tae Yong Shim, CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia (dua kiri) bersama Direktur Pengawasan LJK OJK Kantor Regional 5 Sumbagut Untung Santoso (tiga kiri) dan Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan Muhammad Pintor Nasution (paling kanan) di Kantor Mirae Asset Sekuritas Indonesia  di Jalan Balai Kota Medan, Selasa (22/2). beritasore/laswie wakid
Tae Yong Shim, CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia (dua kiri) bersama Direktur Pengawasan LJK OJK Kantor Regional 5 Sumbagut Untung Santoso (tiga kiri) dan Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan Muhammad Pintor Nasution (paling kanan) di Kantor Mirae Asset Sekuritas Indonesia  di Jalan Balai Kota Medan, Selasa (22/2). beritasore/laswie wakid

MEDAN (Berita): PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia meresmikan Trading & Investment Center, pusat trading dan investasi pasar modal pertama di Medan untuk dapat mengajak lebih banyak lagi masyarakat Medan dan Sumatera Utara berinvestasi di pasar modal secara sehat dan berkelanjutan.

Tae Yong Shim, CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia memotong tumpeng peresmian Kantor Trading tersebut bersama Direktur pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumbagut Untung Santoso dan Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan Muhammad Pintor Nasution di Jalan Balai Kota Medan Selasa (22/2).

Tae Yong Shim didampingi Fajrin Hermansyah, Head of Wealth Management Division PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia kepada wartawan mengatakan kehadiran Trading & Investment Center di Medan akan memberikan pengalaman investasi yang berbeda bagi masyarakat dan nasabah Mirae Asset di kota tersebut.

“Jumlah investor juga diharapkan meningkat seiring dengan tumbuhnya optimisme terhadap iklim bisnis dan kegiatan ekonomi yang berangsur pulih di tengah perbaikan kondisi Covid-19 nasional dan daerah,” terangnya.

Tae menyebut pertumbuhan investor pasar modal nasional melesat dengan pertumbuhan 92,99 persen dari tahun 2020 ke 2021, sedangkan pertumbuhan investor reksa dana untuk periode yang sama mencapai 115,41 persen (KSEI, Statistik Pasar Modal Indonesia, Januari 2022).

Mirae Asset Sekuritas menilai jumlah investor ritel tumbuh pesat meskipun di tengah pandemi. “Dengan pertimbangan faktor positif dan infrastruktur Kota Medan sebagai hub aktivitas bisnis, maka cabang kami di area Kesawan di Medan Barat ini akan berfungsi sebagai one-stop solution untuk semua kebutuhan investasi dan keuangan, baik bagi investor retail maupun pelaku bisnis yang hendak melakukan aksi korporasi,” ujarnya.

Tae menilai keberadaan Trading & Investment Center Medan dapat meningkatkan beragam layanan edukasi, pendampingan, dan konsultasi bisnis kepada investor pasar modal yang pertumbuhannya masih berpotensi besar, dan juga bagi pelaku bisnis/perusahaan yang bermaksud melakukan IPO.

Potensi besar tersebut dapat terpacu oleh pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara yang pada 2022 diproyeksikan tumbuh pada rentang 3,7 persen hingga 4,5 persen.

Tae menyatakan bahwa pembukaan Trader & Investment Center tersebut juga bertujuan agar komunitas investor, trader, dan pebisnis Mirae Asset Sekuritas di Medan lebih nyaman bersosialisasi dan dapat membangun network dengan sesama investor, trader, dan pelaku bisnis.

Dengan fasilitas-fasilitas seperti VVIP trading room serta lounge untuk komunitas trader dan investor, Tae Yong Shim berharap dapat tercipta komunitas investor yang semakin besar dan iklim investasi di Indonesia pun semakin kondusif.

Di tengah ancaman gelombang ketiga pandemi dan memanasnya kondisi geopolitik, pada pekan ketiga Februari 2022, IHSG berhasil mencetak rekor terbaru melampaui level 6800, didukung net buy asing yang telah menembus angka Rp15 triliun sejak awal tahun 2022 ini.

“Perburuan investor asing atas saham perbankan, yang membukukan kinerja di atas ekspektasi, membawa IHSG melesat ke level tertinggi. Di tahun 2021, IHSG berhasil menguat 10 persen year-on-year (yoy) dan ditutup di level 6581,” ujarnya.

Berdasarkan Research Report Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang dipublikasikan pada Desember 2021, target IHSG di akhir tahun 2022 di level 7600, yang artinya ada potensi penaikan 15,5 persen secara tahunan.

Target IHSG berdasarkan asumsi pertumbuhan laba bersih sebesar 18 persen yoy untuk tahun 2022 dan 10 persen yoy untuk tahun 2023.

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) Mirae Asset Sekuritas Indonesia adalah perusahaan efek anak usaha Mirae Asset Securities Co. Ltd, yang tergabung ke dalam salah satu kelompok usaha jasa keuangan non-bank terbesar di Korea Selatan yaitu Mirae Asset Financial Group.

Grup usaha itu memiliki dana kelolaan sekitar US$ 550 miliar (setara Rp8.000 triliun) pada akhir tahun lalu. Mirae Asset Sekuritas Indonesia didirikan sejak 1990 dengan nama PT eTrading Securities.

Setelah beberapa kali pergantian pemilik dan nama pada 2016, Mirae Asset Securities Co. Ltd. yang juga salah satu perusahaan efek terbesar di Korea Selatan, menjadi pemegang saham Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan mengubah namanya hingga menjadi seperti sekarang.

Tahun lalu, Mirae Asset Sekuritas menjadi perusahaan efek terbesar di dalam negeri dari sisi nilai transaksi saham yaitu Rp410 triliun, meroket 97 persen dibanding 2019.

Per Januari 2022, rata-rata modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) perusahaan dicatatkan Rp1,69 triliun, tertinggi di Indonesia. Pangsa pasar Mirae Asset Indonesia pada 2021 juga mencapai 10,48 persen menjadikannya sebagai sekuritas pertama di Indonesia yang membukukan penguasaan pasar 2 digit.

Saat ini, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memilik 32 cabang, termasuk Investment Gallery di sejumlah perguruan tinggi.

-Website Mirae Asset Sekuritas Indonesia: https://sekuritas.miraeasset.co.id/

– Pembukaan rekening: https://open.miraeasset.co.id/id

-Foto Trading & Investment Center Medan: TradingInvestmentCenter_Medan.jpeg

Kepala Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia Medan Muhammad Pintor Nasution menambahkan dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan investor retail Mirae Asset Sekuritas mencapai 55 persen.

Medan muncul sebagai salah satu kota dengan peningkatan jumlah investor tertinggi di Indonesia sekaligus mencatatkan transaksi saham yang aktif. Berdasarkan data KSEI per Oktober 2021, jumlah investor retail mengacu pada jumlah SID (single investor identification) di Provinsi Sumatera Utara mencapai 314.000 orang.

Dari jumlah tersebut, hampir separuhnya berada di kota Medan, yakni sejumlah 132.000 orang. Dengan jumlah populasi Kota Medan sebanyak 2,4 juta, kota ini memiliki peluang besar untuk meningkatkan aktivitas di pasar modal.

“Kami menyambut baik diresmikannya Trading & Investment Center di pusat kota Medan ini. Kami yakin akan memberikan kontribusi positif atas pertumbuhan jumlah investor dan nilai UNtransaksi nasabah di kota Medan dan Sumatera Utara. Bursa Efek Indonesia akan memberikan support yang maksimal agar aktivitasnya berjalan lancar,” ujar Pintor.

Dengan keunggulan Kota Medan dan pesatnya pertumbuhan investor retail di masa pandemi ini, Mirae Asset Sekuritas memastikan bahwa para trader, investor, serta pebisnis di Medan dan sekitarnya dapat bergabung dan menikmati fasilitas Trading & Investment Center Medan.

Menurut Pintor, pusat trading dan investasi ini hadir sebagai solusi investasi nasabah dengan layanan-layanan diantaranya adalah Online trading brokerage platform (HOTS dan Neo HOTS), private VVIP trading room, konsultasi bisnis dan aksi korporasi (IPO, rights issue, dan aksi korporasi lainnya), edukasi pasar modal oleh investment specialist, fasilitas investasi reksa dana dan lounge untuk komunitas trader & investor. (wie)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *