MEDAN (Berita): Tourism Malaysia Medan kembali hadir dengan Rindu Malaysia Webinar Series, kali ini dengan mengundang Negeri Perlis yang diberi judul “Explore Perlis”.
Siaran pers dari Tourism Malaysia Medan diterima, Selasa (17/8) menyebutkan Seri Webinar Rindu Malaysia yang dikelola oleh Tourism Malaysia Medan ini merupakan bukti fokus dan komitmen Tourism Malaysia Medan dalam mempromosikan destinasi negeri jiran bagi pasaran Sumatera di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
“Sesi Webinar Seri Rindu Malaysia – Explore Perlis” ini dihadiri juga oleh Perlis State Executive Council, YB Puan Asmaiza Ahmad, sekaligus meresmikan acara Kamis (12/8).
Dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa saat ini Perlis sedang mengembangkan ecotourism dan agrotourism.
Melalui webinar ini, diharapkan orang Indonesia bisa mengetahui apa saja yang ada di Perlis.
Saya percaya bahawa program seumpama ini akan mengukuhkan hubungan kerjasama selain mewujudkan jaringan perniagaan antara pengusaha produk, hotel, dan agensi pelancongan.
“Yang lain inilah yang kita mahu lihat dalam industri pelancongan iaitu jalinan kerjasama yang kukuh dan persaingan sihat dalam kalangan penggiat industri pelancongan,” ujarnya.
Bagi Tourism Malaysia Medan, di masa pandemi ini, webinar merupakan inisiatif yang efektif dalam menghubungkan penggiat wisata dua negara, walaupun perbatasan antar negara belum dibuka untuk tujuan penerbangan komersil. Sesi webinar tersebut melibatkan sedikitnya 100 orang peserta, terdiri dari penggiat wisata dari seluruh Republik Indonesia, delegasi Media, wakil organisasi-organisasi setempat termasuk Badan Korporat, institusi pendidikan, serta umum.
Sementara itu, e-delegasi dari Negeri Perlis terdiri dari produk eko-wisata, yang diwakilkan oleh Perlis State Forestry Department, Pn. Fadhilah Mohamad, dan Encik Hasmadi Ibrahim dari Perlis State Economic Department yang berbicara mengenai Taman Ular dan Reptilia Batu Pahat Perlis, serta Hotel Putra Brasmana Perlis, En. Syaiful Nizam.
Perlis sendiri merupakan negeri paling kecil di Malaysia. Perlis terkenal sebagai destinasi wisata perbatasan dua negara antara Malaysia dan Thailand menjadi tempat bercampurnya budaya Malaysia dan Thailand.
Perlis terletak di bagian utara pantai barat Semenanjung Malaysia dan berbatasan dengan Provinsi Satun dan Songkhla di Thailand di sebelah utara dan berbatasan dengan negara bagian Kedah di selatan.
Perlis memiliki populasi sebanyak 254.400 jiwa pada tahun 2019,. Jumlah ini setara dengan 2 persen dari penduduk Sumatera Utara.
Luas wilayah Perlis hanya sebesar 819 kilometer persegi, setara dengan 1,12 persen luas wilayah Sumatera Utara.
Di Perlis terdapat berbagai jenis makanan termasuklah mangga harum manis yang menjadi pujaan orang ramai.
Perlis mempunyai pusat penyelidikan dan penternakan ular yang terkenal di Sungai Batu Pahat.
Taman Negeri Perlis, dan Gua Kelam adalah salah satu daya tarik pariwisata yang populer.
Perlis kini mempunyai sebuah pulau di perairannya, Pulau Batu Layang berhampiran dengan Perlis Power Plant, Kuala Sungai Bharu.
Perlis berpotensi menjadi salah satu destinasi ekowisata di Malaysia. Industri ekowisata Perlis menekankan pada keindahan alam.
Keindahan hutan rekreasi, dan daya tarikan gua yang nyata digabungkan untuk menyediakan destinasi ekowisata yang berjaya menawan pemandangan.
Dengan pesona pedesaan seperti keindahan hutan dan gua yang belum tersentuh atau sawah hijau, Perlis dapat menjadi daya tarik yang sangat besar bagi penduduk setempat dan juga wisatawan asing.
Beberapa produk ekowisata Perlis yaitu Taman Negeri Perlis (Perlis State Park), Bukit Ayer Recreational Forest, Bukit Kubu Recreational Forest, Gua Kelam Recreational Park, Tasik Melati Recreational Park, Bukit Keteri, dan Pintu Wang Gunung yang terletak di Banjaran Nakawan yang dipercayai berusia lebih dari 450 juta tahun.
Selain ecotourism, Perlis juga sedang mengembangkan agrotourism. Konsep agrotourism Perlis adalah pengembangan langsung pertanian, yang mendorong para pengunjung untuk mendalami kehidupan memancing dan pertanian.
Perlis memiliki ladang Super fruit terbesar di Asia Tenggara, yang menanam buah ara, buah gac, lemon, buah markisa, dan masih banyak lagi.
Dengan tagline ‘Pesona Perlis’ dan ‘Perlis permai lagi mempesona’, berharap Perlis menjadi salah satu destinasi yang akan dikunjungi oleh wisatawan dari Indonesia saat pandemi ini berakhir.
Kuala Perlis juga merupakan pintu masuk ke Langkawi. Perjalanan dengan ferry mengambil masa 45 menit sampai 1 jam dalam kadar harga sekitar RM18.00 atau setara dengan Rp 61.000. (wie)