Pedagang Pinggir Rel Menolak Kiosnya Dibongkar

  • Bagikan
Petugas PT.KAI berdialok dengan pedagang pinggir rel Pulau Raja. ( Berita Sore/Paimin)
Petugas PT.KAI berdialok dengan pedagang pinggir rel Pulau Raja. ( Berita Sore/Paimin)

Asahan (Berita) : Sejumlah pedagang pinggir rel kereta api Desa Pulau Rakyat Pekan, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jum’at (19/6/2020) kembali didatangi PT. KAI untuk membongkar kiosnya, karena akan dibangun pagar selebar 25 meter dari as rel.

Namun sejumlah pedagang tetap menolak membongkar kiosnya sebelum mendapat kepastian lahan pengganti dari PT. KAI diberikan melalui Asosiasi Pedagang Pinggir Rel (ASPIPER) maupun pengembang yang mengelola kios.

“ Kami mau pindah, dan membongkar kios kami, tapi mana lahan pengganti yang diberikan melalui ASPIPER atau pengembang “ kata Ayub Sitorus kepada petugas penertiban PT. KA yang turun menemui langsung pedagang yang belum membingkar kiosnya itu.

Menurut Ayub dan beberapa pedagang lainnya, pada dasarnya mereka tidak keberatan untuk pindah, karena menyadari lahan yang mereka tempati milik PT. KAI. Tapi PT. KAI juga harus menepati janjinya, sesuai hasil musyawarah pedagang lama diutamakan mendapat lahan pengganti dan dibolehkan membangun kiosnya sendiri.

” Namun, anehnya malah CV. ASPIPER yang dipercayakan pedagang justru menberi sewa lahan dan bangunan kepada orang lain dengan harga Rp 60 juta ” ungkap Ayub sembari meminta kepada PT. KAI dapat menindak tegas CV. ASPIPER yang telah lari dari hasil musyawarah.

Menaggapi hal itu Wahyu Arif selaku Petugas Penertiban PT. KAI didampingi Prebrian Bid. Hukum dan Priono bid. Aset/ukur mengatakan pihaknya hanya mendapat perintah dari atasan untuk melakukan penertiban terhadap kios yang belum dibongkar, karena tenggang waktu yang diberikan sudah cukup lama.

“ Kalau tanya dimana lahannya silahkan berhubungan dengan ASPIPER atau pengembang, kami tidak mencampuri masalah harga, dan PT. KAI hanya menyediakan lahan “ terang Wahyudi.

Menurut Arif pihaknya juga merasa dikhianati oleh CV. ASPIPER, karena mereka (petugas PT. KAI) datang untuk bertemu dengan pengurus CV. ASPIPER tidak berhasil, bahkan saat dihubungi tak satupun hand phonenya yang aktifkan.

” Kami sudah beberapa kali menghubungi pihak CV. ASPIPER tapi hand phonnya tidak aktif ” cetus Wahyudi.

Namun demikian Wahyudi Arif akan menyampaikan alasan pedagang lebih kurang 7 orang lagi yang belum membongkar kiosnya karena belum mendapatkan lahan dari ASPIPER maupun pengembang. (min)

  • Bagikan