Bisnis Gadai di Sumut Berkembang Pesat

  • Bagikan

MEDAN (Berita); Industri pegadaian di Sumatera Utara berkembang pesat mencatatkan penambahan 2 entitas gadai swasta yang diberikan izin resmi OJK pada bulan Agustus 2023 (PT Abank Gadai Sumut) dan September 2023 (PT Corleone Gadai Sumatera).

“Penambahan ini menandakan perkembangan yang menggembirakan dalam pengembangan bisnis dan pemberdayaan masyarakat, terutama bagi kelompok dengan pendapatan menengah ke bawah di wilayah Sumatera Utara,” kata Bambang Mukti Riyadi, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Minggu (22/10).

Ia menyebut saat ini, terdapat total 18 entitas pegadaian di Sumatera Utara yang terdiri dari 1 pegadaian pemerintah yang berkantor cabang dan 17 entitas perusahaan gadai swasta yang berkantor pusat.

Total pinjaman yang diberikan telah mencapai Rp4,02 triliun hingga bulan Agustus 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 8,00 persen dibanding akhir tahun 2022.

Bambang menambahkan sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) lainnya yakni perusahaan pembiayaan nilai utang piutangnya juga terus mengalami pertumbuhan signifikan hingga Agustus 2023, mencapai 23,91 persen yoy (Juli 2023: 23,20 persen), dengan total piutang mencapai Rp21,51 triliun.

Andil pembiayaan yang produktif terus mengalami kenaikan hingga mencapai 43,17 persen (Juli 2023: 42,54 persen), dengan dukungan dari pertumbuhan pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing bertumbuh sebesar 20,77 persen yoy dan 16,10 persen yoy.

Sementara itu, risiko yang terkait dengan perusahaan pembiayaan tetap terkendali dengan rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance / NPF) yang turun menjadi 2,10 persen (Juli 2023: 2,12 persen).

Kinerja Fintech
Kinerja dari fintech peer to peer (P2P) lending pada Agustus 2023 terus menunjukkan pertumbuhan, dengan outstanding pinjaman yang tumbuh sebesar 26,62 persen yoy (Juli 2023: 38,26 persen yoy) mencapai Rp1,54 triliun.

Sementara itu, risiko yang terkait dengan pembiayaan secara keseluruhan (TWP90) mengalami perbaikan dan tetap berada pada level yang aman yakni sebesar 1,93 persen (Juli 2023: 2,43 persen).

“Penyaluran pembiayaan/pinjaman yang dilakukan oleh entitas IKNB yang berkantor pusat di Sumatera Utara terus menunjukkan pertumbuhan yang positif,” tegas Bambang.

Industri Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang terdiri dari 1 LKM dan 1 Bank Wakaf Mikro (BWM) mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 6,55 persen yoy menjadi Rp10,14 miliar pada bulan Agustus 2023.

Sementara itu, penyaluran pembiayaan tercatat mencapai Rp5,50 miliar dengan pertumbuhan 21,36 persen yoy.

Berdasarkan target demografi, LKM lebih mengarahkan fokusnya pada pengembangan komunitas berpendapatan rendah yang produktif, sehingga memiliki jumlah pembiayaan yang lebih kecil dibandingkan dengan entitas finansial lainnya. (wie)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *