MADINA (Berita): Keberadaan beruang ganas di Roburandolok, Kec. Panyabuangan Selatan, Kab. Mandailing Natal, warga bermikim di kawasan penyangga Taman Nasional Batang Gadis (TNBG), makin mengkhawatirkan. Mencekam.
Penelusuran dilakukan wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (15/7), ditunjukkan Nasuddin Lubis (pakai topi), paragat (penyadap aren, red), sebagai fakta mencengangkan. Bahkan, dia menceritakan, pernah berkelahi dengan beruang diyakini beruang madu berukuran besar.
“Terus terang, kami sangat ketakutan. Bagaimana lagi ? Kami sangat takut, padahal kami harus mengambil nira aren dan ke ladang. Kalaupun harus sangat terpaksa, ajak kawanlah bertiga,” ujarnya.
Nasuddin Lubis mengatakan, pernah diserang beruang, sempat melawan dengan menggunakan tongkat. Beruangnya sangat besar, diserang dari samping.
“Alhamdulillah, pas kebetulan saya pegang tongkat kayu, saya langsung hunjamkan ke mulutnya. Saya langsung lari tunggang-langgang menuju kampung,” ujarnya.
Kalau Darwin, kata dia, diserang beruang kemarin di dekat kampung, sekira 300 meter atau 500 meter, bahkan gubuk tempat masak nira pernah dihancurkan beruang. “Entah apa yang dicarinya, tapi kami sangat ketakutan,” tambah Nasuddin Lubis.
Pj. Kepala Desa Roburandolok Endamora mengatakan, peristiwa menimpa Darwin telah ditangani. Perobatan dan biaya dibantu camat dan pemerintahan desa.
“Kita mengimbau warga jangan dulu menyadap aren karena kita yakin beruangnya masih di sekitar pinggiran hutan dekat sini,” ujar Pj Kades.
Dia sedang mengupayakan agar pihak BKSDA Sumut turun dan menghalau hewan buas tersebut atau menangkapnya, kemudian memindahkannya karena warga betul-betul sangat waswas. (irh)















