Agar Tepat Sasaran, Pengisian Solar Harus Langsung Ke Boat

  • Bagikan
  BOAT nelayan menggunakan BBM Solar  sedang bertambat tidak melaut menangkap ikan di salah satu tangkahan Sungai Batubara di Tanjungtiram. Foto:Iwan Has
  BOAT nelayan menggunakan BBM Solar  sedang bertambat tidak melaut menangkap ikan di salah satu tangkahan Sungai Batubara di Tanjungtiram. Foto:Iwan Has

 

TANJUNGTIRAM (Berita): Bahan bakar bersubsidi khususnya jenis Solar dapat disalurkan langsung ke boat atau sampan tempel nelayan dan tidak melayani menggunakan jiregen guna menghindari dimanfaatkan agen untuk mendapatkan keuntungan di saat bahan bakar keperluan melaut ini sulit didapat jika tidak mempunyai rekomendasi pembelian yang dikeluarkan dinas terkait.
“Ini harapan kami penyalur minyak khusus untuk nelayan dan sejenisnya dapat mendistribusikan langsung ke boat atau sampan tempel nelayan melaut dan tidak melayani menggunakan jiregen agar bahan bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak sampai dimanfaatkan agen, ” sebut Aidir Yanto salah seorang pengusaha nelayan tangkap di Tanjungtiram, Minggu (7/8).
Menurutnya sejak adanya aturan tersebut, nelayan kesulitan mendapatkan minyak untuk keperluan bahan bakar melaut.
Sebab harus mempunyai rekomendasi pembelian minyak yang dikeluarkan dinas terkait.
” Dulu ada toleransi kepada nelayan khususnya sampan tempel/boat menengah kebawah. Masih bisa mendapatkan bahan bakar minyak untuk keperluan melaut,” ujarnya.
Nelayan mengatakan dengan disalurkannya secara langsung bahan bakar tersebut ke boat atau sampan nelayan, bahan bersubsidi tersebut mudah terpantau diawasi dan tepat sasaran sebagaimana diperuntukan, sehingga tidak sampai ada memanfaatkan atau ditangan agen yang mereka jual dengan harga tinggi Rp 230 hingga Rp 250/jiregen berisikan 32 liter.
Sedangkan di beli kisaran Rp 170/jiregen atau memperoleh keuntungan sekitaran Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu tiap jiregen.
Nelayan membutuhkan minyak sedikitnya 5 hingga 10 jiregen untuk perbekalan melaut.
Apa lagi jika melihat data sebelumnya ketersediaan BBM Solar khusus nelayan di Batubara dinilai masih sangat kurang sekitar,  11.688 kilo liter dari 28, 055 kilo liter/ tahun jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan kebutuhan.
Jumlah perahu tempel dan boat nelayan mencapai ribuan unit, sehingga penyaluran minyak harus benar- benar dilakukan dan tepat sasaran dengan cara langsung ke boat atau sampan tempel agar bahan bersubsidi ini dapat dinikmati sepenuhnya oleh nelayan dan tidak sampai ada memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan.
Menurut Aidir pihak penyalur BBM Solar ketika ditanyakan mengenai pembeli menggunakan jiregen alasan mereka adalah pelansir untuk kebutuhan nelayan melaut didukung rekomendasi pembelian minyak.(a.18)

KHAIDIR Yanto salah seorang pengusaha nelayan di Tanjungtiram, Batubara meminta BBM Solar disalurkan langsung ke boat atau sampan tempel nelayan agar tepat sasaran dan tidak menerima pembelian menggunakan  jiregen.Waspada/Iwan Has

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *