Dinkes Tidak Serius Kendalikan Kasus Omicron

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan, dinilai belum melakukan pengendalian terhadap penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron.

Padahal, dibeberapa kecamatan Kota Medan, sudah didapati ratusan kasus positif virus Omicron tersebut.

“Dinkes harus serius penanganannya. Walaupun gejala Omicron ini lebih ringan dari pada virus Delta, tapi harus lebih waspada karena kita tidak tahu mana yang komorbid atau tidak,” ujar Ketua Fraksi NasDem DPRD Medan Afif Abdillah, Selasa (15/2).

Menurut Anggota Komisi II ini, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan harus banyak belajar dari kasus-kasus lalu. Karena pengalaman Kadis dalam menangani Covid-19 sangat penting, apalagi Medan merupakan salah satu kota yang cluster penyebarannya besar.

“Jadi penanganannyapun pasti berbeda dengan daerah lain di Sumatera ini,” kata Afif. Dijelaskan Afif, Kadis Kesehatan sudah kecolongan, lantaran pegawai dibeberapa dinas di lingkungan Pemko Medan, sudah ada yang positif Omicron.

“Harusnya segera melakukan tracing dan pemeriksaan PCR gratis ke pegawai. Pemko Medan harus menjadi contoh, ”tuturnya.

Menurut Afif, Omicron sudah sangat terasa penyebarannya. Dan kalau melihat angka kasusnya, perkembangan kasus sudah sangat kencang.

Update kasus per tanggal 13 Februari 2022, di Medan sudah 456 kasus, tertinggi di Sumut. “Makanya pemerintah harus menunjukkan keseriusan. Yakni dengan memberikan informasi kepada seluruh dinas, termasuk melakukan PCR gratis.

Makanya harus di lakukan tracing dan pemeriksaan di dinas-dinas,” katanya.

Untuk di sekolah, sebut dia,kabarnya sudah ada pelajar terpapar Omicron. Maka wajib sekolah menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Karena Omicron bisa mengenai anak-anak juga,” sebut dia.Karenanya, Afif meminta, Dinas Kesehatan harus lebih mengejar dan cepat respon. Ini yang harus diperhatikan. Tiap hari harus evaluasi kasus. (Wsp)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *