SIMALUNGUN ( Berita ) : Warga Nagori (Desa) Purwosari, Kecamatan Pematangbandar, Kabupaten Simalungun mendadak heboh dengan lahirnya seekor anak kambing bermata satu.
Namun disayangkan, anak kambing kesayangan milik pak Sukimen, 41, warga Huta III Nagori Purwosari tersebut hanya mampu bertahan hidup 2 hari.
“Anak kambing itu lahir sekira pukul 21.00, Senin (15/3) malam. Lahir secara normal.
Selain bermata satu, anak kambing itu juga tidak punya hidung dan hanya mampu bertahan hidup selama 2 hari, Rabu (17/3) malam, meninggal atau mati,” ujar Pangulu Nagori (Kepdes) Purwosari, Naspianto, Jumat (19/3).
Karena sudah mati, esok harinya Kamis (18/3) anak kambing bermata satu tersebut dikuburkan sekira pukul 09.00 di dekat kandang kambing milik pak Sukimen.
“Malam setelah anak kambing itu mati, sang pemilik pak Sukimen katanya bermimpi, supaya anak kambing itu dikuburkan dibungkus kain putih. Itupun kain putihnya yang membeli harus orang yang sudah haji atau hajjah.
Setelah itu terpenuhi barulah anak kambing itu dikuburkan,” tambah Naspianto.
Penguburannya dilakukan pemilik kambing disaksikan Pangulu. Sewaktu dikuburkan, anak kambing yang sudah tidak bernyawa itu dibungkus dengan kain putih.
Pangulu berbadan tegap ini menceritakan sejak awal lahirnya anak kambing tersebut membuat desanya ramai dikunjungi warga dari berbagai tempat.
Masyarakat banyak yang ingin tahu dan ingin menyaksikan langsung keberadaan dan keanehan anak kambing dimaksud. “Kondisi kambing sejakd ilahirkan tidak bisa berdiri.
Anak kambing itu lahir dengan mata satu yang letaknya di depan bagian wajah kambing dan tanpa hidung,” kata Naspianto.
Sewaktu masih hidup, anak kambing itu diberi minum susu menggunakan dot. “Karena tidak punya hidung, mungkin inilah yang membuat anak kambing tersebut tidak mampu bertahan hidup,” tambahnya. ( WSP)















