Batubara (Berita) : Lembaga Adat Melayu Batubara (LAMB) gelar diskusi duduk bersela Tanah Melayu Bertanjak diaula lantai I Istana Niat Datuk Limalaras Kec. Nibung Hangus mengusung tema” berdiri sendiri meski aku tinggal sendiri.
Gelar diskusi Tanah Melayu bertanjak dihadiri tuan Oky Iqbal Frima SE, Wakil Bupati Batubara, Anggota DPRDSU, Komisi B , Ahmad Hadian Kardi Nata S.Pd.I, Tuan Citra Muliadi Bangun SE anggota DPRD Kab. Batubara, Safii SH Ketua PD MABMI Batubara, Zulkarnain Ahmad Dewas PDAM Tirta Tanjung Tiram, Kholilu Rahman Dewas PDAM Tirta Tanjung Tiram Rabu (16/9-2020).
Tuan Oky Iqbal Frima SE Wakil Bupati Kab. Batubara dalam sambutannya mengatakan pentingnya pengenalan dan pemahaman terhadap suatu budaya daerah tanah kelahiran bagi generasi muda untuk menguatkan jati diri dan karaker bangsa.
Mengantisipasi terjadinya gedradisi identitas kedaerahan, sementara Ketua Lembaga Adat Melayu Batubara (LAMB) Zainal Alwi S.Pd mengatakan ideologi,politik,ekonomi,budaya, keamanan dan sebagainya masalah yang terjadi tidak terlepas dari faktor melemahnya jati diri bangsa.
Identitas keindonesiaan ideal yang seharusnya dihidupkan secara riil, kontekstual sejalan dengan perkembangan zaman sebut mantan Kepala Dinas Pendidikan Kab. Batubara diera Bupati non aktif OK.Arya.
Sedangkan Ketua Majelis kerapatan adat LAM Batubara Sri Datuk H. Musthofal Akhyar S.Pd mengatakan pengutan Tanjak dan pakaian Melayu diBatubara dalam konsepnya melayu bukan eknis melainkan Wangsa (beragama islam dan berbahasa melayu).
Latar Belakang Tanjak
Latar belakang Tanjak adalah pakaian Melayu dalam perspektif konon orang-orang melayu Sriwijaya yang pertama kali menggunakan tanjak dalam keseharian.
Pada Tahun 750 Masehi Sang Jaya Wangsa atau Sang Rama Dhamjaya-Maharaja Sriwijaya berpusat di Palembang hingga Tahun 775 Masehi Sriwijaya menaklukkan Langkasuka dan seluruh tanah jajahannya.
Pantauan Berita usai diskusi tanah Melayu Bertanjak tuan Oky Iqbal Frima SE, Wakil Bupati Batubara didampingi Ketua Majelis kerapatan adat LAM Batubara Sri Datuk H. Musthofal Akhyar S.Pd, Ketua Lembaga Adat Melayu Batubara (LAMB) Zainal Alwi S.Pd,tuan Citra Muliadi Bangun SE anggota DPRD Kab.Batubara berziarah kemakam Datuk Mat Yudha Sridiraja Datuk Limalaras.
Tuan Oky Iqbal Frima SE gelar Konfrensi” usai diskusi Tanah Melayu Bertanjak Oky Iqbal Frima SE Wakil Bupati Batubara menggelar konfrensi Pers kesejumlah Wartawan menyebut seputar Batubara bertanjak.
Sebagai pejabat Batubara saya merasa bersyukur dengan adanya pagelaran yang gagas pemuda LAM Batubara Bertanjak, dengan silaturahmi semoga mempererat silaturahmi.
Kedepan Pemkab. Batubara mencoba melakukan komunikasi dengan ahliwaris Istana Niat Datuk Limalaras dan tentunya akan dipelajari aturan-aturan yang sipatnya dapat mengikat terkait pembangunan Istana Niat Datuk Lalaras.
Pemkab. Batubara bersama Instansi dinas terkait akan membawa kemeja persidangan DPRD Batubara anggaran dari mana didapati agar Istana Niat Datuk Limalaras terjaga dari kepunahan dan tentunya Istana ini segera dibangun untuk dijadikan tempat puak Melayu yang ada di Kab/Kota Sumatera Utara khususnya Kab.Batubara menjadikan Istana Niat Datuk Limalaras tempat perkumpulan puak-puak Melayu baik Kab/Kota Provinsi Sumatera Utara maupun manca negara.(als)
