MEDAN (Berita): Di tengah gempuran teknologi dan arus digitalisasi yang kian pesat, profesi wartawan menghadapi tantangan baru, yakni bagaimana menulis dengan perspektif yang relevan di era ekonomi digital.
Tantangan itulah yang coba dijawab melalui Kompetisi Menulis Media Nasional hasil kolaborasi antara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Lazada Indonesia.
Mengusung tema “Membangun Ekosistem Ekonomi Digital Indonesia: Sinergi Kepercayaan, Inovasi, dan Pemberdayaan”, lomba ini mengajak wartawan mengeksplorasi peran media dalam memperkuat kepercayaan publik terhadap transformasi digital yang tengah melanda Indonesia.
Head of Business Growth and Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo, mengatakan tema ini akan mengeksplorasi masa depan ekonomi digital tidak hanya dibangun di atas kemajuan teknologi, tetapi juga di atas fondasi kepercayaan yang kokoh.
“Di tengah dinamika pasar yang cepat, konsumen kini mencari lebih dari sekadar produk; mereka mencari jaminan, keamanan, dan pengalaman belanja yang dapat diandalkan.
Salah satu contoh adalah LazMall, kanal terkurasi di Lazada yang membangun kepercayaan konsumen dengan menawarkan jaminan produk 100% orisinal, kemudahan pengembalian, serta pengiriman yang tepat waktu dan terjamin,” katanya.
Era digital bukan hanya mengubah cara masyarakat berbelanja, tetapi juga cara mereka mengonsumsi informasi.
Di sinilah wartawan ditantang untuk lebih kreatif, analitis, dan memahami konteks teknologi yang membentuk perilaku baru konsumen dan pelaku usaha.
Wakil Ketua Bidang Media Siber dan Multimedia PWI Sumut, Austin Tumengkol, menilai lomba ini sebagai ruang pembelajaran bagi wartawan untuk memperluas wawasan tentang ekonomi digital.
“Wartawan perlu menjadi jembatan pengetahuan antara teknologi dan masyarakat. Kompetisi ini mendorong kita menulis bukan sekadar melaporkan, tetapi juga menjelaskan makna di balik transformasi digital itu sendiri,” ujarnya, Kamis (20/11).
Kompetisi yang berlangsung 3-28 November 2025 ini menantang peserta untuk menulis artikel yang mampu menguraikan hubungan antara kepercayaan, inovasi, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Tema ini mencerminkan dinamika ekosistem digital yang tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada nilai-nilai transparansi dan kolaborasi.
Melalui studi kasus LazMall, kanal belanja terpercaya milik Lazada peserta dapat menyoroti bagaimana kepercayaan konsumen dibangun melalui jaminan keaslian produk, kemudahan pengembalian, dan ketepatan pengiriman.
LazMall menjadi contoh konkret bahwa keberhasilan bisnis digital tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan sistem, tetapi oleh reputasi dan kepercayaan yang dijaga secara konsisten.
Satu aspek menarik dari tema kompetisi ini adalah Artificial Intelligence (AI) kini turut menjadi bagian penting dalam membentuk perilaku pasar digital.
Lazada, melalui AI Lazzie, memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi layanan sekaligus menjaga keamanan transaksi dari produk palsu. Kegiatan ini juga bentuk penghargaan terhadap dedikasi wartawan dalam mendukung ekosistem ekonomi digital.
Lazada dan PWI menyiapkan total hadiah puluhan juta rupiah dengan rincian Juara I Rp8.5 juta, Juara II Rp7 juta, Juara III Rp6 juta serta tiga pemenang harapan masing-masing Rp2 juta. Pemenang juga akan dapat e-certificate sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam dunia tulis-menulis.
Austin mengakui lomba tulis PWI-Lazada ini menandai pergeseran penting dalam dunia jurnalisme, dari sekadar penyampai berita menjadi penggerak narasi perubahan.
Wartawan kini diharapkan mampu menggugah pembacanya memahami bahwa ekonomi digital bukan hanya soal transaksi daring, tetapi juga kepercayaan, pemberdayaan, dan tanggung jawab sosial.
“Melalui tulisan-tulisan yang inspiratif, wartawan diharapkan dapat membantu masyarakat menavigasi perubahan zaman sekaligus menegaskan kembali peran pers sebagai garda depan dalam membangun ekosistem digital yang beretika, aman, dan inklusif. Informasi lengkap mengenai kompetisi ini dapat diakses melalui https://bit.ly/LombaNulisPWI,” tutupnya.
