Cadangan Devisa RI 150,7 Miliar Dolar AS

  • Bagikan

JAKARTA (Berita): Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2025 tercatat sebesar 150,7 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso menyebutkan hal itu dalam siaran persnya di website bi.go.id Kamis (18/9/2025). Pernyataan ini juga diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo didampingi Deputi Senior Gubernur BI dan empat Deputi Gubernur BI lainnya usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan September 2025 yang rilis di media sosial YouTube dan Instagram BI Rabu (17/9/2025) siang.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal. Neraca perdagangan Juli 2025 mencatat kenaikan surplus menjadi sebesar 4,2 miliar dolar AS, didukung ekspor komoditas pertanian dan produk manufaktur yang diprakirakan mendorong defisit transaksi berjalan triwulan III 2025 tetap rendah.

Bank Indonesia memprakirakan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2025 tetap baik ditopang defisit transaksi berjalan yang rendah dalam kisaran defisit 0,5 persen sampai dengan 1,3 persen dari PDB serta surplus transaksi modal dan finansial, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap baik dan mendukung ketahanan eksternal. Neraca perdagangan Juli 2025 mencatat kenaikan surplus menjadi sebesar 4,2 miliar dolar AS, didukung ekspor komoditas pertanian dan produk manufaktur yang diprakirakan mendorong defisit transaksi berjalan triwulan III 2025 tetap rendah.

Sementara itu, transaksi modal dan finansial diprakirakan juga tetap terkendali, ditopang oleh investasi langsung dan berlanjutnya surplus investasi portofolio. Pada triwulan III 2025 (hingga 15 September 2025), investasi portofolio ke SBN tercatat net inflows sebesar 432 juta dolar AS, melanjutkan net inflows ke SBN pada triwulan II 2025 sebesar 1,6 miliar dolar AS.

Nilai tukar Rupiah tetap terkendali didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada September 2025 (hingga 16 September 2025) menguat sebesar 0,30 persen (ptp) dibandingkan dengan level akhir Agustus 2025.

Stabilitas nilai tukar Rupiah didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi Bank Indonesia di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global serta peningkatan konversi valas ke Rupiah oleh eksportir seiring penerapan penguatan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Secara umum, perkembangan Rupiah relatif stabil bila dibandingkan dengan kelompok mata uang negara berkembang dan negara maju. Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan tetap stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bank Indonesia terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder. Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market untuk mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah. (wie)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *