KUALASIMPANG (Berita): Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang berkomitmen untuk memajukan peran perempuan dalam seni, budaya dan ekonomi kreatif tegak lurus dengan Pemerintah Aceh dan pusat.
Hal ini disampaikan isteri Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ny Lindawati Ismail, di sela-sela kegiatan Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Kreatif Perempuan Aceh (FKPA) di Banda Aceh, Jumat (29/8/2025).
“Kami memastikan bahwa kita sangat berkomitmen dengan pemajuan peran perempuan dalam seni, budaya dan ekonomi kreatif di Aceh Tamiang,” ucap Linda.
Dikatakan Linda, sebagai wujud nyata komitmen tersebut, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang telah menggulirkan beberapa program penting seperti pelatihan tenun songket, keterampilan kreasi lidi sawit, serta event seperti Tamiang Kreatif Festival yang dilaksanakan Sabtu (30/8/2025) di Amphiteater GOR Karang Baru.
Dalam kesempatan yang sama, istri Wakil Bupati Aceh Tamiang ini menuturkan, kehadirannya bersama para perwakilan dari berbagai kabupaten dan kota se-Aceh pada Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Kreatif Perempuan Aceh (FKPA) hari ini sangat penting untuk menyuarakan komitmen dan aksi nyata yang telah dilakukan selama ini.
“Kami bersama Ibu Yuyun Armia mendukung penuh para srikandi Bumi Muda Sedia untuk beraktualisasi dan berdaya. Kami kira ini salah satu momentum penting guna memperkuat sinergi perempuan kreatif di seluruh Aceh, termasuk di Aceh Tamiang, demi mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis budaya dan kearifan lokal,” jelasnya.
Sementara Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dalam pidatonya menegaskan peran penting FKPA. “FKPA harus menjadi wadah aktualisasi, kolaborasi, dan pemberdayaan perempuan Aceh dalam berbagai bidang, utamanya seni, budaya, ekonomi kreatif, dan UMKM,” kata Fadhlullah.
Dalam hal ini Fadhlullah juga menyoroti peran strategis perempuan dalam perekonomian. Diuraikannya, jumlah pelaku UMKM perempuan di Aceh melebihi laki-laki. Hal ini, sambungnya, menunjukkan kekuatan dan kontribusi nyata kaum perempuan dalam menggerakkan ekonomi keluarga dan daerah.
Hajatan FKPA ini berlangsung meriah dengan berbagai agenda, termasuk parade busana dan produk unggulan daerah. Setiap kabupaten dan kota diberi kesempatan untuk menampilkan satu peserta yang mengenakan pakaian etnik daerahnya sambil membawa produk khas, menunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh setiap daerah. (hen)













