USM Indonesia Gaungkan Cinta Dari Rumah Untuk Bangun Anak Tangguh Di Gebyar HAN 2025

  • Bagikan
Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr Parlindungan Purba SH MM bersama peserta lomba perhelatan Gebyar Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang digelar di IGN Washington Hall, kampus USM Indonesia Jalan Kapten Muslim Medan. Berita Sore/ist

MEDAN (Berita): Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Gebyar Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang digelar di IGN Washington Hall, kampus Jalan Kapten Muslim Medan.

Kegiatan ini kerja sama USM Indonesia dengan Asosiasi Psikologi Positif Indonesia (AP2I), Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR), dan Korps Relawan Bencana (KRESNA).

Mengusung tema “Cinta dari Rumah, Kekuatan Anak untuk Dunia”, acara berlangsung Sabtu (26/7/2025) ini menjadi momen reflektif sekaligus edukatif dalam memperkuat peran keluarga, pemerintah, dan masyarakat dalam tumbuh kembang anak Indonesia.

Saat membuka resmi perhelatan tersebut, Rektor USM Indonesia, Prof Dr Dra Ivan Elisabeth Purba SH MKes menekankan pentingnya rumah sebagai ruang pertama dan utama pembentukan karakter anak.

“Cinta yang lahir dari rumah adalah fondasi utama bagi anak-anak kita untuk tumbuh menjadi pribadi yang kuat, mandiri, dan memiliki empati terhadap sesama,” kata Prof Ivan.

Menurutnya, dari rumah pula lahir kekuatan untuk menghadapi dunia yang terus berubah.

“Kita semua, dari pendidik, orang tua, dan pemerintah memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung bagi anak-anak kita,” ujar Prof Ivan.

Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr Parlindungan Purba SH MM turut hadir pada acara itu menuturkan,
USM Indonesia memeringati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya.

Dikatakannya, sebagai “Kampus Cerdas Berkarakter”, USM Indonesia turut serta dalam memeriahkan Hari Anak Nasional dengan berbagai kegiatan, baik di tingkat universitas maupun bekerja sama dengan instansi lain.

“Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan semua pihak akan peran penting anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Parlindungan menegaskan, sebagai bagian dari masyarakat, pihaknya berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak, serta menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.

Gebyar HAN 2025 di USM Indonesia diisi dengan talkshow bertema penguatan peran strategis dalam mendukung tumbuh kembang anak. Talkshow yang menghadirkan tiga narasumber ini memberikan wawasan praktis dan inspiratif yang dapat diterapkan baik oleh orang tua maupun tenaga pendidik.

Kepala Dinas Sosial Sumut Dr H Asren Nasution MA menyampaikan materi terkait peran pemerintah dalam penanganan anak jalanan. Menurutnya, peran dan program pemerintah sangat penting dalam memutus rantai kemiskinan bangsa.

“Kemiskinan tidak berdiri sendiri, tapi menular antar generasi. Inilah yang disebut transmisi kemiskinan, saat anak-anak dari keluarga miskin berisiko besar mewarisi kemiskinan orang tuanya,” kata Asren Nasution.

Terlebih lagi, sebutnya, orang tua dengan pendidikan rendah cenderung memiliki anak dengan tingkat pendidikan yang juga rendah. Kondisi ini memperbesar kemungkinan mereka menjadi penerima bantuan sosial di kemudian hari. Di sisi lain, faktor ekonomi terbukti menjadi penyebab paling dominan dari tingginya angka putus sekolah di Indonesia.

“Ini menandakan bahwa kemiskinan dan rendahnya pendidikan membentuk lingkaran setan yang sulit diputus tanpa intervensi nyata,” ujarnya.

Asren menegaskan, semua anak-anak orang miskin harus bisa sekolah. Pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam menghapus kesenjangan pendidikan melalui program Sekolah Rakyat, sebagai solusi konkret untuk memastikan anak-anak dari keluarga miskin tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak dan bermutu.

“Sekolah Rakyat solusi negara untuk anak-anak dari keluarga miskin,” ucapnya.

Untuk itu, negara menghadirkan Sekolah Rakyat sebagai sekolah unggulan berbasis asrama, lengkap dengan akses pendidikan, layanan kesehatan, dan lingkungan yang berkualitas. Sekolah ini akan melayani jenjang pendidikan dasar hingga menengah (SD, SMP, dan SMA).

Program Sekolah Rakyat direncanakan mulai dibangun pada tahun ajaran 2025/2026 dengan target awal pendirian 100 sekolah di seluruh Indonesia

Untuk mendukung keberhasilan program ini, menurutnya Dinas Sosial Provsu memainkan peran penting dalam perlindungan dan rehabilitasi anak-anak terlantar atau anak jalanan. Peran tersebut salah satunya memastikan bahwa anak terlantar/jalanan mendapatkan akses pendidikan yang layak, baik formal maupun informal serta memberikan hibah untuk mendukung keberlanjutan pendidikan mereka.

Sesi talkshow dilanjutkan dengan pemaparan dari Psikolog Dr Rahmi Lubis MPsi menyampaikan materi tentang membentuk anak sehat mental melalui pengasuhan positif.

Sementara itu, paparan membahas peran keluarga dalam optimalisasi tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus disampaikan Psikolog Dr Desvi Yanti Mukhtar MSi.

Selain sesi talkshow, ragam kegiatan dan perlombaan menyemarakkan HAN 2025 di USM Indonesia dengan
berbagai lomba.

Ajang adu kreativitas dan ketangkasan anak-anak dan remaja digelar dalam bentuk berbagai lomba menarik, antara lain lomba masukkan bola ke dalam keranjang untuk kategori PAUD. Sedangkan lomba menggunting dan menempel untuk kategori TK, dan lomba menyusun puzzle untuk kategori SD.

Ada juga lomba menyanyi untuk kategori remaja. Selain itu lomba menyanyi juga diadakan untuk kategori anak berkebutuhan khusus/ABK.

Selain lomba, tersedia layanan sosial yang dapat dimanfaatkan secara gratis, seperti konseling gratis untuk anak maupun orang tua. Konsultasi talent papping gratis guna mengenali potensi anak. Kemudian, screening perkembangan anak gratis untuk mendeteksi tumbuh kembang secara dini.

Beragam produk UMKM, makanan, dan hasil karya anak-anak dapat dijumpai di area bazar yang berlangsung sepanjang kegiatan.

Melalui gebyar ini, USM Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang ramah anak dan berbasis nilai-nilai keluarga.

Sebelumnya, Ketua Panitia yang juga Ketua AP2I Sumut, Ilmiah MSi Psikolog menyebut Gebyar HAN 2025
ini diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan anak-anak dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan MoA antara Prodi Psikologi USM Indonesia dengan sejumlah organisasi profesi, yaitu AP2I Sumut, IPK-HIMPSI Sumut, dan APSIFOR Sumut. MoA ini menjadi bentuk kolaborasi nyata dalam penguatan tridarma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang psikologi anak dan keluarga. (aje)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *