LANGKAT (Berita): Plt Bupati Langkat H Syah Afandin, SH menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Lapangan Futsal dan Pemberian Beasiswa bagi siswa kurang mampu di SMA Negeri 1 Hinai.
Sekaligus penandatanganan deklarasi dan komitmen bersama bebas perundangan dan narkoba, Rabu (6 /12).
Pembangunan Lapangan Futsal sekaligus digunakan sebagai lapangan Basket merupakan hasil sumbangan dana dari para alumni, guru guru dan pihak sekolah SMA Negeri 1 Hinai.
Selain itu, Afandin juga memberikan beasiswa KIP kepada 143 siswa SMA Negeri 1 Hinai dari jalur aspirasi Komisi X DPR RI Melalui Kampung Beasiswa Dinas Pendidikan Sumatera Utara
Pemberian beasiswa S1 dari Plt Bupati Langkat kepada 1 orang SMA Negeri 1 Hinai untuk kuliah di Universitas Pembangunan Panca Budi Pemberian beasiswa S2 penuh dari Kampung Beasiswa kepada 2 guru SMA Negeri 1 Hinai. Beasiswa untuk siswa kurang mampu dari guru SMA Negeri 1 Hinai dan Kepala Sekolah
Kepala sekolah SMAN 1 Hinai Suprianto, S.S
mengatakan kegiatan ini merupakan dukungan besar dari alumni dan para teman teman sehingga bisa berjalan dengan sebaik baiknya.
“Saya yakin dan percaya anak anak kita akan jadi orang orang hebat dengan kehadiran orang hebat hari ini. Semoga ini bisa jadi inspirasi mereka,” ucapnya.
Selanjutnya SMAN 1 Hinai memberikan simbol adat Melayu berupa Tanjak kepada Plt. Bupati Langkat H Syah Afandin, SH
Plt. Bupati Langkat juga memberikan beasiswa secara gratis lewat program KIP untuk kampus panca Budi Medan dan Untuk juara umum sekolah SMAN 1 HINAI
“Ini sangat menggembirakan untuk saya, walaupun secara struktural kalian tidak termasuk tanggung jawab Kabupaten Langkat. Tetapi kalian masyarakat saya dan ini merupakan tanggung jawab saya. Jadi gunakan maksimal nanti beasiswa yang akan saya berikan,” ucapnya.
Program Plt Bupati Langkat yaitu lima sarjana dalam satu desa ini akan dikembangkan beliau, sehingga menjadi Langkat yang luar biasa. “Beasiswa ini telah saya siapkan, persiapkan diri kalian untuk mendapatkannya,” ucapnya.
Ada dua hal yang harus kita hindari bersama dalam dunia pendidikan yaitu bullying dan narkoba.
“Dua hal ini sangat marak terjadi di era sekarang yang akan membuat generasi hancur. Jadi saya harap kalian bisa dijauhkan dari hal tersebut,” pinta Afandin.
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Dr. H Asren Nasution mengatakan ada tiga dosa besar dalam dunia pendidikan yakni Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleran.
“Jika ketiga ini bisa kita tuntaskan maka ini akan menjadikan generasi muda kita siap untuk menatap masa depannya. Saya titip siswa/i di SMA Negeri 1 Hinai ini agar terhindar dari tiga hal ini walaupun sekecil apapun,” tegas Asren.
Syah Afandin memberikan dan memakaikan simbol Melayu yaitu Tanjak kepada Kepala Dinas Pendidikan Sumut. (bap)