Sergai (Berita): Program pembuatan sertifikasi tanah wakaf masjid, musalla, gereja, pura, wihara dan tanah wakaf, sangat membantu pihak Nazir maupun pengurus rumah ibadah dan juga masyarakat yang selama ini tidak memiliki kepastian hukum atas tanah untuk tempat ibadah.Selama ini banyak pihak pengurus rumah ibadah hanya pegang surat hibah, sehingga di khawatirkan suatu saat ada tuntutan dari ahli waris, sehingga tanah yang di wakapkan untuk rumah ibadah dapat di sertifikatkan.
Demikian hal ini di ungkapkan Kepala Kantor (Kakan) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) ,Roni L. Parningotan Sitanggang, S. Sos., M.A.P ,saat menerima kunjungan audensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sergai ,yang di Ketuai, Edi Saputra dan pengurus lainnya , di Aula Kantor BPN. Selasa,(19/09)
Roni, menambahkan, Sertifikasi tanah wakaf sangat bermanfaat dan penting agar legalitas tanah wakaf pasti dan dikemudian hari tidak ada yang namanya perampasan aset dari ahli waris yang menghibahkan” ucap Roni, yang baru dua pekan bertugas di Sergai.
Kakan BPN, Roni Sitanggang yang pernah bertugas di Kalimantan Selatan, Tanjung Balai, mengatakan rata-rata tanah wakaf untuk masjid, musalla,gereja termasuk pemakaman (kuburan ) masih dalam status mengambang untuk kepastian hukumnya, karena status hak tanahnya masih belum resmi yang hanya sebatas surat hibah.
Sehingga dengan program ini diharapkan nantinya menjadi kebanggaan masyarakat, bilang Roni sembari mengakui sudah berkoordinasi dengan Bupati H.Darma Wijaya.
Roni Sitanggang yang berharap support dari PWI dalam kesempatan itu juga merinci apa saja yang menjadi persyaratan untuk mengajukan program sertifikasi tanah wakaf ,salah satu syaratnya yang diantaranya akte wakaf dan SK pengurus masjid Nazir dan untuk gereja, vihara pebgurusnya, Ketua, Sekretaris dan lainnya.
Dirinya baru dua minggu bertugas di Kantor BPN Sergai ini, juga berjanji akan berupaya transparan dan tidak tertutup bagi wartawan dan stakeholder lainnya untuk dalam kordinasi dan urusan lainnya, imbuhnya.
“Saya baru dua Minggu bertugas, jadi mohon kepada kawan-kawan pers untuk menjalin komunikasi dengan baik ,sebab banyak
pesan-pesan kami yang tidak sampai atau diterima masyarakat. Dengan dukungan pers semoga bisa tersampaikan”, ucapnya.
Dia mengakui ada saja masyarakat yang tidak terlayani dengan baik, maka dengan dukungan dari pers bisa diminimalisir kekurangan dari BPN.
“BPN Sergai kedepan akan berupaya ramah kepada publik yang artinya melayani tanpa batas , sebagai bukti BPN akan menunjuk Humas untuk melayani pers yang membutuhkan informasi”, tutup Roni.
Sementara Ketua PWI Sergai Edi Saputra didampingi Sekretaris Darmawan dan pengurus mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh BPN Sergai dengan melakukan komunikasi lewat audensi.
“Ini awal hubungan komunikasi yang baik.Kita sebagai mitra diharapkan saling menguntungkan terlebih terkait program BPN yang perlu disampaikan lewat berita kepada masyarakat”,ujar Edi Saputra.
Audensi berlangsung dengan suasana penuh keakraban dan diisi diskusi-diskusi ringan seputar pertanahan.Diakhir acara baik PWI dan BPN Sergai saling bertukar cenderamata berupa pelakat.(Azw)
