Sekda Tapsel Terima Kunjungan Balai Bahasa Sumut

  • Bagikan
Berita Sore/Birong RT Sekda Kab.Tapanuli Selatan, Drs.Parulian Nst menerima kunjungan rombongan dari Balai Bahasa Provinsi Sumut di Kantornya, Kamis (14/7).
Berita Sore/Birong RT Sekda Kab.Tapanuli Selatan, Drs.Parulian Nst menerima kunjungan rombongan dari Balai Bahasa Provinsi Sumut di Kantornya, Kamis (14/7).

 

TAPSEL (Berita): Sekda Kab Tapanuli Selatan, Drs.Parulian Nst menerima kunjungan rombongan dari Balai Bahasa Provinsi Sumut di Kantornya, Kamis (14/7).

Dalam kunjungan ini, Ketua Balai Bahasa Prov.Sumut, Hidayat Widianto menyampaikan kunjungan imi merupakan bentuk pengawalan terhadap revitalisasi bahasa daerah yang telah diluncurkan Menteri Pendidikan, Riset, dan Teknologi, pada 22 Februari 2022 lalu.

Diterangkan, pada 30 Juni 2022 lalu, pihaknya telah mengundang seluruh pemangku kepentingan di daerah untuk mendukung revitalisasi bahasa daerah. Untuk diketahui, di 2022 ini program revitalisasi bahasa daerah dilakukan di 12 provinsi di seluruh Indonesia.

Satu-satunya di Pulau Sumatera yang terpilih untuk revitalisasi bahasa daerah, kata Hidayat, adalah Sumut. Dan untuk Sumut sendiri, pihaknya memilih tiga bahasa daerah, yaitu Bahasa Melayu dialek Gane, Bahasa Melayu dialek Sorkam, dan Bahasa Angkola.

“Oleh karena itu, hari ini kami melakukan kegiatan tahap kedua, setelah rapat koordinasi oleh para pemangku kepentingan, mulai dari Gubernur dan Bupati. Hari ini kami juga lakukan koordinasi dengan para maestro bahasa daerah,” ungkapnya.

Tujuannya, adalah untuk membuat sebuah mekanisme pelajaran yang akan dilakukan di tahap ketiga. Pada tahap ketiga akan dilaksanakan pelatihan Guru Utama yang berisi penyampaian 7 unsur dalam revitalisasi bahasa daerah.

Revitalisasi bahasa daerah ini sangat penting, sebutnya, karena sudah masuk dalam Perda Sumut No.8/2017. Dan ini menjadi tanggungjawab dan perhatian dari pemerintah daerah untuk melestarikan bahasa daerah di lingkungannya, termasuk di Angkola.

“Nanti kami mohon dukungan dari semua pemangku kepentingan bahwa ini memang tanggungjawab dari Pemda untuk melestarikan bahasa daerah guna dilaksanakan di putra-putri kita. Di tahap akhir, kita akan menjemput bola dengan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu pada akhir November 2022,” tandasnya.

Sementara, Sekda Tapsel, Drs.Parulian Nst sambutannya menyampaikan, Pelestarian bahasa daerah, menurutnya, sangat penting untuk menghindari kepunahan bahasa. selain Bahasa Indonesia, bahasa daerah juga merupakan alat pemersatu bangsa. Maka dari itu, pihaknya menyambut positif rencana Balai Bahasa Provinsi Sumut dalam hal pelestarian bahasa daerah Tapsel.

“Kekayaan bahasa itu sangat berharga. Karena itu, pelestarian bahasa adalah satu kewajiban yang harus dilaksanakan,” ujarnya.

Dalam buku “Impola Ni Hata” karangan, Kumpulan Siregar, katanya, sudah diajarkan bahasa daerah Tapsel sejak dulu di masa-masa sekolah ke masyarakat. Untuk itu, dia meminta agar Balai Bahasa, mendorong bahasa daerah Tapsel masuk ke dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah,” imbuhnya.(Rong)

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *