APA hubungannya: potensi desa di sejumlah kawasan Mandailing Natal dengan cerita kepala desa (Kades) ‘tidur’?
Kisah ini berpangkal dari serangkaian perjalanan dinas Tim Evaluasi TP PKK Sumut di Madina, termasuk kegiatan evaluasi dan ekspose Desa Batanggadis Jae (desa binaan), Kec. Panyabungan Barat, Kab. Madina.
Tim melihat sejumlah potensi desa yang seharusnya bisa dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Seksi Perencanaan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumut juga salahseorang Tim Evaluasi TP PKK Sumut, Joni Siagian, berbincang dengan wartawan.beritasore/Irham Hagabean Nasution
“Potensi desa harus digali, dioptimalkan, kemudian dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Joni Siagian, salahseorang di antara lima personel Tim Evaluasi TP PKK Sumut.
Menjawab beritasore.co.id seusai evaluasi ekspos di Desa Batanggadis Jae, Kec. Panyabungan Barat, Selasa (1/11), Joni Siagian mengingatkan kepala desa (Kades) harus kreatif untuk menggali potensi desa, memaksimalkan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Itu yang harus diupayakan Kades, menggali potensi desa. Ayo kita sama-sama menggali potensi desa. Bukan malah Kades ‘tidur’,” ujar Joni Siagian salahseorang tim yang juga Kepala Seksi Perencanaan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sumut itu.
Selama ini, lanjut Joni Siagian, Kades di sejumlah desa sibuk mengurusi dan menggunakan dana desa, tapi sering lupa dengan potensi yang ada di desa sendiri. “Itu maksudnya Kades jangan ‘tidur’, itu yang saya maksud,” ujarnya.
Di Desa Batang Gadis Jae, lanjut Joni, dia lihat banyak pohon kelapa. “Jangan-jangan kelapa tersebut dibeli tengkulak dan tidak begitu menguntungkan buat warga Desa Batang Gadis Jae,” ujarnya.
Ini baru soal kelapa. Yang jelas, dia mengingatkan, peranan BUMDes, harusnya Kades dan aparat desa bersatu dan kompak memberdayakan dana desa, dengan mengelola BUMDes, ambil untung sedikit, agar anggota ada kesejahteraan, jangan semua fokus ke dana desa yang alih-alih disalahgunakan.
“Begitu juga dengan pohon bambu, bisa juga dikelola atau dibuat untuk tempat sampah, lagi-lagi BUMDes yang mengelola dan setiap rumah harus ada keranjang sampah, jadi menambah penghasilan masyarakat dan desa pun menjadi bersih,” katanya.
Joni Siagian kembali mengingatkan Kades jangan ‘tidur’, bangun, ajak warga, khususnya Tim Penggerak PKK desa, naposo-nauli bulung (pemuda-pemudi) serta kaum ibu dan kaum bapak untuk bergerak menggali potensi desa.
“Tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Joni Siagian, yang turun ke Madina melakukan evaluasi yakni M Nirman Subkhan Nasution (ketua tim) Indah Fitriani Harahap (staf ahli), dan dua staf sekretariat PKK Sumut Anindya Putri dan Syahrir Irwadi.
Camat Panyabungan Barat yang juga Pj Kades Batanggadis Jae Raja Hidayat mengungkapkan, Batanggadis Jae terdiri dari 68 KK dihuni 145 jiwa.
Raja Hidayat melakukan berbagai upaya perbaikan setelah menjadi Pj Batanggadis Jae.
Belum satu tahun diamanahkan menjadi Pj Kades Batanggadis Jae, selain tugasnya sebagai Camat Panyabungan Barat, desa ini merangsak maju menjadi desa binaan terbaik di Madina.
“Alhamdulillah,” kata Raja Hidayat dengan suara bergetar mengungkap syukur. (Irham Hagabean Nasution)