PADANGSIDIMPUAN (Berita): Pj Walikota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, S.K.M, M.Kes dukung penanaman 10 juta pohon yang dilaksanakan di area lingkungan Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan,Kamis (23/11).
Kegiatan yang diinisiasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko bencana maupun pemanasan global dan perubahan iklim di seluruh wilayah Indonesia.
Pj Walikota Padangsidimpuan berharap agar semua pihak ikut menyukseskan kegiatan penyelamatan lingkungan ini. Menurutnya, kegiatan ini memiliki tujuan jangka panjang
sebagai upaya pengurangan risiko bencana di wilayah Kota Padangsidimpuan.
“Melalui penanaman pohon ini, diharapkan kita mampu mengurangi risiko bencana dengan cara-cara yang sederhana namun sangat efektif, Bila dilakukan secara menyeluruh di wilayah Kota Padangsidimpuan, jadi ayo sama-sama kita jaga lingkungan kita, ini untuk kita bersama,”tutur Letnan.
Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan, Ali Amran Jambak mengatakan penanaman 10 juta Pohon ini diprakarsai oleh PAPPSI Kota Padangsidimpuan bersama Kemenko PMK.
Menurutnya, sebanyak 62.000 pohon akan sangat signifikan dalam meningkatkan konservasi lingkungan serta produksi tanaman buah di wilayah Kota Padangsidimpuan.
Selain melestarikan lingkungan, kegiatan ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian petani dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani.
“Giat ini ada beberapa komoditi yang diserahkan kemasyarakat antara lain, Durian, Alpukat, Jeruk, Petai, Jengkol dan beberapa jenis pohon diyakini memiliki nilai konservasi dan ekonomi yang tinggi,” sebutnya.
Sebagai komitmen dalam menyukseskan program ini, Ali Imran mengatakan bahwa,
Dinas Pertanian siap bersinergi dengan PAPPSI maupun stake holder lainnya dalam proses perencanaan dan pendampingan petani penerima bantuan.
“Karna, pohon salah satunya memiliki fungsi mitigasi bencana alam dengan mengatur cuaca, menstabilkan tanah, melindungi tanaman dan mengurangi peluang penyebaran patogen di antara hewan dan manusia,” tutupnya (Rong).
