BATUBARA (Berita): Pengumpulan Kipang yang merupakan komoditi eksport di lingkungan II Kampung Nipah Kelurahan Labuhanruku Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara Propinsi Sumatera Utara diduga mencemari lingkungan setempat.
Hal itu disebutkan Iwan Has warga setempat kepada Berita Minggu (12/5-2024).
Aktivitas komoditi eksport membuat sejumlah warga resah dari bau comberan yang busuknya menyengat hingga kehidung.
Warga setempat merasa keberatan usaha hasil laut itu diwilayah komplek perumahan penduduk.
Persoalan Kipang eksport membuat ketidak nyaman warga, kita akan segera melaporkan usaha itu kepada Pemerintahan setempat hingga ke Pemerintahan Provinsi agar pemilik usaha itu ditegur.
Selain bau menyegat, limbah air pengelolaan merembes ke dalam parit sekitar kawasan rumah dan menimbulkan bau yang bisa mengancam penyakit kata Iwan Has.Ditambahkan nya, dengan bau busuk, malam hari sejumlah binatang berupa tikus- tikus bersarang serta dikhawatirkan mengigit wayar atau kabel dirumah sekitar pengepul Kipang.
Parahnya lagi, aktivitas bongkar muat kegiatan bersih-bersih fiber fasilitas Kipang manfaatkan akses jalan sarana umum, sehingga jalan menjadi sempit dan
menghambat kelancaran warga yang ber lalu lalang.Meminta Pemerintahan Kelurahan Labuhan Ruku segera meninjau lokasi pengepulan Kipang yang sudah menahun menjadi warga resah.
Guna mengklarifikasi keresahan masyarakat, Berita mencoba menemui Lurah Kelurahan Labuhan Ruku Zainal guna dikonfimasi ,membenarkan ada laporan masyarakat, dan besok Para-para pihak dipanggil.Jika belum ada titik temunya untuk sementara waktu usaha pengepul Kipang yang diduga cemari
lingkungan ditutup.(tim)
