ADA cerita unik Aek Godang Batanggadis di Gunungbarani, Kec. Panyabungan Kota, Kab. Mandailing Natal.
“Aek Godang di sini sudah sangat sering pindah. Aliran sungai tak bisa diprediksi pindah kapan dan ke mana,” ujar Kornel Nasution kepada beritasore.co.id di lopo (warung) Aek Godang Gunungbarani, Sabtu (21/10).
]Dia tak bisa menyebut, berapa kali aliran sungai ini berpindah, tapi yang jelas ini sudah sangat sering terjadi, sejak zaman dulu.
“Yang saya tahu, aliran sungai Aek Godang bukan fenomena terjadi saat ini saja, tapi sejak zaman orangtua kita.
Biasanya, aliran sungai berpindah saat hujan sangat lebat,” ujar Kornel, warga Gunungbarani, yang memiliki lahan di pinggir Aek Godang.
Dia menjelaskan, saat ini lahan di pinggir Aek Godang ditanami jagung di satu tempat, tempat lain di sebelah lain pinggir Aek Godang ditanami sawit.
“Terus terang, saya menjual lahan di Hutabargot, kemudian kita pindahkan menambah lahan di pinggir Aek Godang. Sebagian untuk biaya pendidikan anak-anak,” ujar Kornel.
Cara yang dilakukannya, bagian dari upaya kalau sewaktu-waktu aliran Aek Godang pindah.
“Begitulah, kalau aliran sungai pindah dan mengenai lahan kita, kita berkebun di lahan kita yang lain di pinggir Aek Godang,” katanya.
Sedangkan warga lainnya, Boja Hasibuan, mengungkapkan, fenomena ini memang sering terjadi, tak terhitung berapa kali aliran Aek Godang berpindah.
“Saya kira, aliran sungai berpindah akibat curah hujan sangat tinggi. Saya kira karena itu,” ujar Boja Hasibuan, warga Gunungbarani yang berprofesi guru.
Aek Godang Batanggadis salahsatu sumber penghidupan, yang membawa kemalahatan bagi masyarakat dari aliran Aek Godang. Ikan salahsatunya sumber alam dari sungai.
Sedangkan, lopo Aek Godang Gunungbarani, menjadi tempat nongkrong nyaman warga Gunungbarani dan sekitarnya di sela-sela berkebun dan memancing ikan atau menjala di Aek Godang. Yuk…! (Irham Hagabean Nasution)