BATU BARA (Berita): Nelayan tradisional Kabupaten Batu Bara resah, kapal yang ditumpanginya mencari nafkah tiba-tiba diserang kawanan Buaya diperairan laut Kuala Tanjung.
Hal itu disampaikan Alil warga Dusun III Desa Perupuk Kecamatan Limapuluh Pesisir Sabtu (6/5/2023).
1 ekor Buaya dapat ditangkap nelayan diduga menyangkut rawai tradisional diseret binatang reptil, ucap Alil saat menyampaikan keresahannya melaut kepada Dinas Perikanan dan Petenakan Kabupaten Batu Bara yang sedang melakukan koordinasi ke BKSDA Sumut.
Diceritakannya ketika menangkap ikan di laut, seekor buaya terjebak rawai dan kondisi mati.
Tiga ekor Buaya lainnya sempat menyerang dan menolak sampan ke pinggir pantai ucapnya meminta Dinas terkait segera turun tangan memburu hewan tidak berlidah itu.
Kita kwatir warga yang mencari kerang dipantai menjadi sasaran binatang reptil, ucapnya.
Menjawab Wartawan Alil tidak dapat memastikan Buaya yang muncul diperairan laut Kuala Tanjung itu apakah Buaya Muara atau Buaya yang lepas dari tempat penangkaran.
Terkait keresahan Nelayan atas penemuan Buaya dilaut, Wartawan mengkonfirmasi Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batu Bara Antony Ritonga melalui Kabidnya Azmi mengatakan telah menanggapi kekhawatiran nelayan pasca ditemukan Buaya yang sudah mati tersangkut di rawai.
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batu Bara terus bermoordinasi
dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BKSDA) Alfianto Luat Siregar, S. Hut., MT.,M.PP. (Kepala SKW III Kisaran), Farid Ali Harahap, S.Hut (Kepala Resort Pel. Tanjung Balai, CA Batu Ginurit dan SA. Sei Leidong), Muhammad Hatta, S.Hut dan Anggi Elmolincont Tampubolon, S.I.Kom.
Kekhawatiran nelayan soal buaya telah kita sikapi, sebutnya.(als)
