TAPSEL (Beritaa): Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, terkagum-kagum melihat potensi alam berupa gua stalaktit di Desa Aek Badak Julu, Kecamatan Sayurmatinggi, Minggu (18/5/2025) siang.
Stalaktit adalah formasi bebatuan yang menggantung di langit-langit gua. Sepintas terlihat bagai kristal, yang jika diberi pencahayaan memancarkan sinar warna-warni. Terbentuk dari endapan mineral kalsium dan karbonat yang dibawa tetesan air di langit-langit gua.
“Ini sungguh amazing (luar biasa-red). Kelak kita kembangkan menjadi destinasi wisata unggulanTapsel. Tinggal benahi infrastrukturnya, saya yakin akan ramai pengunjung karena lokasinya tidak jauh dari objek wisata Aek Sijorni yang viral itu,” kata Gus Irawan.
Di Aek Badak Julu, ada empat gua yang menjadi pintu masuk ke perut bukit di jejeran Bukit Barisan itu. Sekian lama potensi alami ini terabaikan. Padahal, beberapa peneliti dan pecinta alam sudah pernah mendatangi lokasi yang tak jauh dari jalan nasional ini.
Adapun tujuan Bupati Tapsel dan rombongan mendatangi gua stalaktit itu, ingin melihat langsung potensi alami yang terpendam. Akhir-akhir ini, gua tersebut sudah jarang didatangi pengunjung, karena akses jalan yang memprihatinkan.
Wakil Ketua DPRD Tapsel, Abdul Basith Dalimunthe, yang ikut rombongan Bupati Gus Irawan dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sofyan Adil ke lokasi gua stalaktit itu, mengakui infrastruktur jalan ke sana masih kurang memadai.
“Tak jauh dari jalan nasional Sidimpuan-Panyabungan, sekitar 2 kilometer saja. Namun jalannya masih tanah, berliku, tanjakan curam dan melintasi dua anak sungai,” sebut Basith yang menuju lokasi mengendarai sepedamotor dan berjalan kaki.
Di lokasi, Bupati Tapsel dan rombongan masuk ke salah satu gua yang memiliki ruangan membentang sepanjang 50 meter lebih di perut bukit. Kemudian mengamati seisi gua dan berfoto di bebatuan stalaktit mirip kristal yang terbentuk secara alami itu.
“Sangat potensial menjadi objek wisata unggulan Tapsel ke depan. Pengembangan gua stalaktit ini butuh perhatian dan kerjasama semua pihak. Apalagi tanah sekitarnya milik masyarakat secara pribadi-pribadi, seperti di objek wisata Aek Sijorni,” sebut Basith.
Sebagai pimpinan DPRD Tapsel, dia harap potensi ini dapat menjadi perhatian pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Pengembangan gua yang unik dan langka ini, kiranya, bisa masuk ke dalam agenda prioritas pembangunan. (Ws).