PALUTA ( Berita ) : Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dalam hal ini Dinas Kesehatan kembali melakukan rapid test massal sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Kali ini rapid rest massal dilaksanakan di kantor sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paluta yang menyasar seluruh anggota DPRD dan pegawai serta staf di kantor Sekretariat DPRD Paluta, Senin (21/9).
Kepala Dinas Kesehatan Paluta dr Sri Prihatin Harahap melalui Kabid P2P dr Afrida Henny Simamora menyebutkan bahwa hari ini pihaknya menargetkan 136 orang yang terdiri dari anggota DPRD dan pegawai serta staff di kantor sekretariat DPRD Paluta.
Dikatakannya, rapid test ini dilakukan untuk mendeteksi dini dan pemeriksaan awal bagi anggota DPRD kabupaten Paluta dan staf kepegawaiannya apakah ada gejala terinfeksi atau tidaknya oleh virus Covid-19 yang sedang melanda.
”Target kita adalah seluruh anggota DPRD dan staf kepegawaian yang berjumlah 136 orang karena kami melihat anggota dewan dan staf itu melakukan kegiatan diluar atau langsung bertatap muka dengan masyarakat,” ujarnya.
Afrida juga mengungkapkan bahwa dari 136 orang yang ditargetkan, baru 103 orang yang sudah mengikuti rapid test yang dilaksanakan hari ini.
Dan hasil pemeriksaan dari 103 orang yang sudah dilakukan rapid test tersebut, ada 7 orang yang reaktif dan selanjutnya akan dipantau serta disarankan agar melakukan isolasi mandiri serta akan kembali dilakukan rapid test 7-10 hari mendatang.
Isolasi Mandiri
“Dari hasilnya ada 7 orang yang reaktif dan akan kita pantau dan anjurkan melakukan isolasi mandiri. Dalam 7 atau 10 hari mendatang akan kembali kita lakukan rapid test ulang dan jika hasilnya masih reaktif, akan kita lakukan swab test,” jelasnya.
Tambahnya, jika memang hari ini belum bisa, pihaknya sudah menyampaikan kepada Sekretaris Dewan agar yang belum hadir untuk rapid test hari ini supaya datang ke Puskesmas Gunungtua esok harinya untuk dilakukan rapid test.
Wakil ketua DPRD Paluta Basri Harahap mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat penting untuk mengetahui kondisi anggota DPRD dan staf apakah terinfeksi atau tidak mengingat sebagian besar anggota DPRD banyak yang akan melakukan kegiatan diluar dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Kita juga ingin memastikan kondisi kesehatan apakah terjangkit atau tidak, karena sebagian besar kegiatan anggota dewan ini berkaitan dan kontak langsung dengan masyarakat,” tegasnya. (ikh)