Dolly Ajak ASN Tapsel Terapkan Bahasa Indonesia ” Tapi Jangan Lupakan Bahasa Daerah”

  • Bagikan
Berita Sore/Birong RT Teks poto: Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Dolly Pasaribu saat mengahadiri acara Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi OPD, Guru PNS dan Non PNS di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati setempat, Sipirok, Rabu (10/5).
Berita Sore/Birong RT Teks poto: Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Dolly Pasaribu saat mengahadiri acara Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi OPD, Guru PNS dan Non PNS di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati setempat, Sipirok, Rabu (10/5).

 

TAPSEL(Berita): Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Dolly Pasaribu mengajak ASN di Lingkungan Pemkab Tapsel untuk selalu menerapkan Bahasa Indonesia.

” Tetapi jangan melupakan Bahasa daerah,” ujar Dolly saat mengahadiri acara Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi OPD, Guru PNS dan Non PNS di Aula Sarasi, Lantai III, Kantor Bupati setempat, Sipirok, Rabu (10/5).

Bupati Dolly mengatakan bahwa, kedudukan Bahasa Indonesia sangat kuat untuk melingkupi seluruh kegiatan dan proses ketatanegaraan dan ketatapemerintahan.

” Dalam hal ini, di Indonesia bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi bahkan menjadi alat pemersatu bangsa kita, ini tercermin dari kongres pemuda tahun 1948 yang bersepakat menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia,” ungkap Dolly.

Apalagi, dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2017 sambungnya, bahwa kita telah sepakat untuk menggunakan Bahasa Indonesia di Tapsel pada ruang lingkup hukum daerah, dokumen resmi daerah, pengantar pendidikan nasional, administrasi publik dan lainnya.

Dengan menggaungkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional bukan berarti melupakan Bahasa Daerah sendiri. Dimana Kementrian Pendidikan Nasional telah mengambil kebijakan dengan adanya upaya untuk melestarikan bahasa daerah (lokal).

Seperti di Tapanuli Selatan, menggunakan Bahasa Angkola yang merupakan bahasa daerah (bahasa ibu) karena setiap hari masyarakat Tapsel selalu memakai bahasa daerah.

“Apalagi Tapsel pernah mengirimkan duta bahasa daerahnya pada ajang Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Nasional di Jakarta pada 12-14 Februari 2023 yang lalu dan Tapsel berhasil menerima penghargaan dari Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim atas dukungan dan upaya pemerintah daerah dalam melestarikan bahasa daerah,”sebut Dolly.

Namun, agar tidak melupakan bahasa daerah sendiri katanya, pemerintah wajib mengadakan buku pelajaran sebagai referensi. Hal ini sebagai tupaya agar masyarakat tidak melupakan Bahasa Angkola,” tandas Dolly.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Hidayat Widiyanto, M.Pd menyebutkan bahwa untuk menguatkan Bahasa Indonesia perlu diupayakan menjadi salah satu Bahasa Internasional pada tahun 2045 mendatang, minimal dalam lingkup ASEAN.

Oleh karena itu, Hidayat berharap semoga Bahasa Indonesia akan menjadi bahasa kedua di ASEAN setelah Bahasa Inggris.

“Pertama Bahasa Indonesia lebih memiliki penutur yang lebih banyak daripada Bahasa Melayu Malaysia, yang kedua struktur Bahasa Indonesia lebih pakem, lebih tajam, dan lebih baik. Yang ketiga Bahasa Indonesia sudah diajarkan diminimal 45 Negara di Dunia,” paparnya.

Selain itu, Hidayat menerangkan pentingnya memperkuat Trigatra Bahasa yang di resmikan oleh Menteri Pendidikan Kebudayan dan Riset Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada tahun lalu, yakni, mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan Bahasa Daerah dan menguasai Bahasa Asing.(Rong)

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *