TAPSEL (Berita): Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan (Disdik) bidang Kebudayaan mengadakan Workshop Penyusunan kurikulum Muatan Lokal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Syaakirah View and Resto Aek Sabaaon Kecamatan Marancar.
Acara Worshop ini dilaksanakan mulai dati 13-15 September 2020 dengan peserta 100 tenaga pendidik mulai dari Kepala sekolah, guru dari seluruh perwakilan sekolah SMP Negeri/Swasta di Kab.Tapanuli Selatan.
Dengan narasumber mulai dari Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan Arman Pasaribu,S.Sos. M.Si, Syaifuddin Zuhri dari Balai Bahasa Prov. Sumatera Utara, Ketua Forkala.
Drs Sori Muda Harahap, Ketua Dewan Kesenian Tapanuli Selatan,Drs. Fajaruddin Tanjung, Dosen UIN Syahada Padang Sidempuan Dr. Zainal Efendi, M.A, Pegiat Sejarah Budaya, Budi P. Hutasuhut dan Pemerhati Pendidikan, Nasruddin Nasution.
Kepala Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan Arman Pasaribu,S.Sos. M.Si melalui Kabid Kebudayaan Hotma Rido Ranto Siregar, S.Ag.M.Si pada Rabu,(14/9) mengatakan workshop tersebut bertujuan untuk memajukan seni budaya daerah sesuai amanat undang-undang yang akan dilaksanakan oleh pemerintan Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kemudian selanjutnya untuk diaplikasikan dalam penerapan belajar muatan lokal disekolah guna menjaga potensi nilai-nilai seni budaya Tapanuli Selatan dapat terus lestari ditengah masyarakat.
“Untuk mewujudkan Kurikulum Muatan Lokal ini sangat di perlukan masukan dan sinergi dari seluruh insan pendidikan, pelaku dan pekerja seni serta tokoh adat.
Dengan demikian nanti pelajaran muatan lokal sudah mengandung kearifan lokal dari nilai nilai seni budaya dan adat Tapanuli Selatan yang kemudian dimuat secara lengkap kedalam modul atau buku muatan lokal jenjang pendidikan SMP,” paparnya.
Dijelaskan, pihaknya akan terus menindaklanjuti kegiatan tersebut dengan membentuk tim Penyusunan Kurikulum Mulok mulai dari Kepala Sekolah, Guru yang memiliki kompetensi penyusunan kurikulum sesuai standar umum.
” Bila kurikulumnya sudah tersusun, selanjutnya, kita akan lakukan bedah bakal buku atau semacam koreksi baru cetak buku.
Harapannya, materi muatan pelajaran yang tertuang maupun tersusun sesuai dan layak untuk pelajaran bagi anak setingkat SMP,” harapnya.
Sedangkan, terkait pengadaan buku nantinya, dijelaskan, pihak Dinas Pendidikan Tapanuli Selatan akan menjadikan buku muatan lokal tersebut menjadi produk daerah yang tidak diperjual belikan.(Rong)