Asahan (Berita) : Kenja Al Azmi berusia dua tahun satu bulan yang divonis dokter menderita Atresia Ani atau penyakit tanpa lubang anus, Rabu (25/11/2020) kemarin kembali dikunjungi Camat Pulau Rakyat Aspihan, SH, MM.
Kedatangan orang nomor satu di Kecamatan Pulau Rakyat kali ini untuk menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupeten Asahan ke rumah orang tuanya di Dusun IV Desa Bangun, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupeten Asahan.
Bantuan uang tunai sebesar Rp 1.500.000 diterima langsung oleh Misah (27) ibu dari Kenja Kenja Al Azmi dan disaksikan Kepala Desa Bangun, Supardi serta perangkat desa setempat. Namun saat penyerahan bantuan tersebut Jepri Kesuma suami dari Misah tidak berada ditempat karena belum kembali dari bekerja.
Camat Pulau Rakyat saat menyerahkan bantuan tersebut mengatakan, kedatangannya adalah menindak lanjuti kunjungannya terdahulu. Alhamdulillah setelah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Asahan tentang kondisi Kenja Al Azmi akhirnya Baznas Kabupeten Asahan tergerak untuk membatu sedikit dana.
Kepedulian Pemerintah
” Kalaupun jumlahnya sedikit agar dimaklumi, yang penting ada kepedulian Pemerintah terhadap penyakit yang diderita anak kita yang mengalami penyakit tidak memiliki lubang anus ini, dan mari kita syukuri bantuan yang tidak seberapa ini ” ujar Aspihan menandaskan.
Sebagaimana diketahui Kenja Al Azmi sejak lahir tidak mempunyai lubang anus, karena perutnya terus membesar, akhirnya setelah 4 bulan dibawa ke rumah sakit dan dilakukan operasi sementara, oleh dokter dibuat lubang anus di perut samping kiri untuk buang air besar (BAB).
” Operasi untuk membuat lubang anus permanen belum bisa dilakukan karena dibilang dokter anak saya terinfeksi paru-paru bocor dan memiliki penyakit jantung, jadi harus penyakit itu dulu yang dioperasi setelah itu baru lubang anusnya dioperasi secara permanen. Itupun menunggu kondisi sehat ” tutur Misah.
Menurut Misah selama ini kondisi berat badan anaknya menurun karena apa yang dimakan tidak menjadi daging akibat asupan giji kurang sehingga berat badannya tidak bisa naik.
Hal ini karena akibat ketidak mampuan orang tuanya untuk membeli apa yang dianjurkan dokter untuk diberikan kepada anaknya tersebut.
” Kayak manalah, ayahnya kerja untuk kebutuhan Kenja saja tidak cukup, seminggu kerja ya seminggu habis untuk kebutuhan anak saya ini saja ” terangnya.
Lebih lanjut Misah menjelaskan, bahwa setelah dilakukan operasi lubang anus buatan di perut anaknya itu setiap hari hanya ditutup dengan perban, karena tidak mampu membeli kantong tomi (penampung BAB) yang harganya Rp 10.000 untuk satu kali pakai.
” Setiap saat kami harus mengganti perban yang sudah kotor terisi tinja, akibat sering buka tutup perban, kulit perut diseputaran lubang anus anak saya iritasi berwarna merah ” tutur Misah.
Misnah mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Asahan yang telah memberikan bantuan, dan bantuan tersebut akan dipergunakan untuk kelancaran pengobatan anaknya Kenja Al Azmi.
” Saya berterimakasih dan akan mempergunakan bantuan ini untuk kebutuhan penyakit yang diderita anak saya ” tandas Misah. (min)