PANYABUNGAN (Berita): Tidak dapat dipungkiri, potensi dan kekayaan alam Madina begitu luar biasa, namun di usia Madina 24 tahun, dapat kita lihat, potensi SDA kita belum dapat berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat Mandailing Natal.
“Mengingat, masih tingginya angka kemiskinan dan masih timpangnya tingkat kesejahteraan masyarakat di Madina. Ini dapat menjadi cerminan, potensi SDA kita belum dapat digunakan secara maksimal bagi kemaslahatan umat secara menyeluruh, namun ini berarti masih ada harapan dan upaya untuk memaksimalkannya,” ujar Mhd Irwansyah Lubis, SH kepada waspada.id dan beritasore.co.id, Selasa (27/6).
Ketua DPC PPP Mandailing Natal ini mengungkapkan, program-program untuk memaksimalkan potensi SDA selama ini belum sepenuhnya dapat menyentuh kepada masyarakat bawah, karena banyak kita lihat masih sebatas rutinitas dan belum menampakkan lompatan-lompatan yang cukup berarti.
“Jika kita jujur, potensi SDA kita masih lebih banyak memberi manfaat kepada korporasi dan investor besar. Bentangan lahan yang luas dan subur pemanfaatannya masih didominasi oleh tanaman sawit perusahaan-perisahaan besar,” ujar Irwansyah, mantan anggota DPRD Madina.
Kekayaan laut, lanjut alumnus Fakultas Hukum UMA dan lulusan Pesantren Musthafawiyah Purbabaru, juga belum maksimal tergali untuk kesejahteraan masyarakat nelayan Madina.
“Begitu juga dengan potensi tambang yang belum dapat maksimal dimanfaatkan masyarakat kecil, urusan legalisasi tambang rakyat juga belum dapat dijalankan,” ujar Irwansyah.
Dari yang kita lihat dilapangan, secara mayoritas, kata mantan aktivis HMI ini, nyaris dapat dimanfaatkan masyarakat hanyalah lahan pertanian dan perkebunan tradisonal rakyat yang diwariskan secara turun-temurun dari orang-orang tua kita terdahulu.
“Jadi, bagaimana kesejahteraan masyarakat akan meningkat? Di mana pemgembangan dan inovasinya ? Apalagi, pengelolaannya masih sebatas tradisonal dan konvesional, terkadang sering menemui kendala dan kurang mendapatkan perhatian pemerintah, padahal ini sebenarnya yang menjadi kebutuhan dasar yang harus menjadi prioritas dan urusan wajib pemerintah selama ini,” ujar Irwansyah.
Yang menjadi harapan kita, lanjut Ketua DPC PPP Madina, adalah bagaimana potensi SDA dapat memberi manfaat sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya korporasi dan sejumlah elit saja.
“Menurut saya, ada beberapa hal harus menjadi perhatian seluruh stake holder. Yang pertama, perlunya pembinaan, pendampingan dan perhatian lebih untuk peningkatan usaha pertanian, perkebunan tradisional masyarakat yang menjadi sumber penghasilan mayoritas masyarakat kita,” ujar Irwansyah.
Kedua, lanjut dia, perlu langkah-lankah konferehensif untuk menyikapi berbagai investasi terutama yang mengeruk dan memanfaatkan SDA kita agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat baik melalui pembinaan, CSR yang terukur, bapak angkat, bagi hasil, atau penyertaan saham dan yang salah satunya paling penting perlunya audit investigatif terhadap keabsahan lahan dan berbagai permasalahan lahan dan konflik agraria antar masyarakat dan perusahaan.
“Ketiga, pengembangan potensi SDA perikanan dan kelautan baik membuka investor baru maupun pembinaan dan pendampingan terhadap nelayan tradisional,” ujarnya.
Keempat, lanjut Irwansyah, pentingnya pemanfaatan potensi tambang Madina yang begitu luar biasa, baik untuk skala besar bagi korporasi maupun untuk tambang rakyat yang dilengkapi dengan legalisasi.
“Kelima, memaksimalkan sarana dan prasarana penunjang usaha masyarakat sehingga dapat mempermudah jalannya usaha masyarakat baik akses infrastruktur, permodalan dan kebijakan serta regulasi di tingkat daerah,” katanya.
Terkait pertanyaan mengenai program percepatan pembanguan yang digagas Bupati Madina dan TP2D yang sudah mendapat dukungan dari tiga kementerian, lanjut Irwansyah, tentunya kita apresiasi dan kita ucapkan terima kasih atas langkah strategis Pemda dan TP2D.
“Karena itu juga merupakan sebuah “lompatan” dalam upaya akselerasi pembangunan daerah kita dan dapat menjadi solusi dan mengisi salah satu “ruang kosong” kita dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Irwansyah.
Secara umum, menurut dia, program-program ini akan dapat melahirkan usaha dan tentunya pengusaha-pengusaha baru yang tumbuh dari masyarakat sendiri, seperti perhutanan sosial dapat menjadi salah satu solusi dari keterbatasan lahan berusaha masyarakat.
“Begitu juga bagi Koperasi dan UMKM, dapat memanfaatkan dana bergulir untuk pengembangan usahanya. Ditambah lagi terbukanya beberapa peluang dan dukungan berinvestasi bagi pengusaha lokal di bidang perikanan dan kelautan yang dapat menunjang perekonomian masyarakat nelayan. Jadi, menurut saya, kesempatan ini tidak boleh dilewatkan,” ujar Ketua DPC PPP Madina Mhd Irwansyah Lubis, SH. (irh)