Padang Lawas (Berita): Kegiatan Bimbingan teknis (Bimtek) yang diikuti perangkat desa atau warga pada prinsipnya bertujuan meningkatkan kemampuan sekaligus pemberdayaan masyarakat dalam mengelola potensi masing-masing desa.
Plt Kadis Pemberdayaan masyarakat dan desa, Muliadi Hasibuan didampingi Kabid Pembangunan, Adi Sandra Siregar, S.STP, MM kepada Waspada, Jumat (20/6). Terkait Polemik pelaksanaan kegiatan Bimtek yang diikuti utusan desa yang ada di kabupaten Padang Lawas (Palas).
Dikatakan, seharusnya polemik yang terjadi berkaitan pelaksanaan Bimtek merupakan hal biasa. Dan halmini tidak terjadi jika mengerti manfaat kegiatan bimtek yang sebenarnya, bukan hanya sekedar menghabiskan anggaran.
Seperti diketahui kabupaten Padang Lawas memiliki 303 desa, dan sebelumnya indeks desa membangun (IDM) sangat memprihatinkan, berada pada posisi sangat tertinggal dan tertinggal.
Tetapi belakangan Padang Lawas terdapat 77 desa tertinggal, dan tinggal dua lagi yang masuk desa sangat tertinggal.
Sementara 213 desa sudah masuk desa berkembang, serta satu desa sudah masuk kategori desa mandiri, yakni PIR trans Sosa V kecamatan Hutaraja Tinggi dan sepuluh desa maju.
Di samping itu telah terbentuk 163 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), 109 aktif, 102 dasar, 53 tumbuh dan 8 BUMDes yang sudah berkembang, sekalipun masih ada 54 BUMDes yang tidak aktif.
Semua pencapaian ini tentu tidak terlepas dari berbagai kegiatan bimtek yang telah dilakukan selama ini. Sekalipun manfaat kegiatan bimtek masih belum membuahkan hasil yang maksimal.
Hal senada juga disampaikan Ketua Apdesi kabupaten Padang Lawas, Guna Diandi Hasibuan bersama sekretaris Dr (C) Irham Habibi Harahap, S.Pd, M.Pd, sedang orang berpendidikan saja masih terus mengikuti bimtek untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
Namun ke depan kegiatan bimtek akan lebih terfokus pada kegiatan – kegiatan bimtek yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah masing-masing. Sehingga apa.yangbdiowlajai selama bimtek benar-benar bisa diaplikasikan demi.memajukan desa masing-masing. (Ws)
